Pameran Lukisan NYALA: 200 Tahun Perang Diponegoro Refleksikan Perjuangan Pangeran Diponegoro

Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon melihat materi Pameran Nyala: 200 Tahun Perang Jawa di Perpustakaan Nasional, Jakarta, yang dibuka pada Senin, 21 Juli di Galeri Nasional Indonesia. -Istimewa-
"Mari kita jadikan warisan sejarah ini sebagai sumber kekuatan untuk membangun masa depan Indonesia yang lebih adil, beradab, dan berkarakter dengan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa dan merawat kebudayaan sebagai ruh kebangsaan," tegasnya.
BACA JUGA: Kementerian Ekraf Beri Apresiasi pada Pameran Seni ARTJOG sebagai Wujud Ekonomi Kreatif
Pameran lukisan yang digelar hingga 20 Agustus 2025 mendatang ini diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) sebagai wujud nyata dalam membangun ingatan kolektif bangsa mengenai perang Jawa yang dipimpin oleh Pangeran Diponogero pada tahun 1825-1830.
Peringatan ini mengajak publik untuk mengenal dan mengapresiasi pemikiran, sikap, serta nilai-nilai suri teladan dari perjuangan Pangeran Diponegoro dalam melawan penjajahan kolonial Belanda yang relevan dengan identitas Keindonesiaan.
Pameran mepakan salah satu momentum peringatan 200 Tahun Perang Jawa. Selain pameran, rangkaian peringatan 200 Tahun Perang Jawa itu diisi dengan berbagai macam kegiatan.
BACA JUGA: Jalan Menuju Cahaya: Pameran Seni Rupa Lintang Lima dalam Rasa Rasaning Karsa
Ada Pertunjukan Teater Diponegoro; Pemutaran dan Diskusi Film serta Lokakarya Kaligrafi Aksara Pegon; Bedah Buku Babad Diponegoro yang telah diakui UNESCO sebagai Memory of the World; dan Sketsa Perang Jawa Karya Raden Ario Joyodiningrat.
Masih ada pula Lokakarya Jamu Diponegoro: Tradisi, Ketahanan, dan Perlawanan; Gelar Wicara Demi Martabat Bangsa: Refleksi Perang Jawa Bagi Indonesia Maju; dan Bedah Buku Babad Kedhung Kebo”.
Ditambahkan Kepala Perpusnas Aminudin Azis, bahwa kegiatan ini diharapkan bukan hanya menjadi ajang peringatan sejarah semata, tapi menjadi ruang dialog, menyatukan pikiran ekspresi budaya dan semangat kebangsaan lintas generasi.
BACA JUGA: Wisma Jerman Gelar Pameran Lukisan La Wet oleh Daniel Kho, Serukan Pentingnya Keseimbangan Alam
"Kegiatan ini menjadi salah satu program prioritas Perpusnas dalam kerangka pemajuan naskah Nusantara sebagai ingatan kolektif bangsa," ujarnya.
Peringatan 200 Tahun Perang Jawa diharapkan tidak hanya menjadi momen refleksi atas perjuangan Pangeran Diponegoro, tetapi juga menjadi medium untuk menanamkan kembali nilai-nilai kebangsaan, keberanian, dan keteladanan kepada generasi masa kini.
Melalui literasi sejarah dan pemanfaatan koleksi budaya, upaya ini juga menjadi komitmen bersama dalam menjadikannya sebagai pijakan penting guna memperkuat identitas nasional sekaligus memperluas diplomasi budaya Indonesia di tingkat global. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: