Membunuh untuk Rebut Istri Orang
ILUSTRASI Membunuh untuk Rebut Istri Orang.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Setelah keributan, para karyawan mebel yang tinggal di pabrik keluar dari kamar mereka. Ternyata mereka fokus menolong Bait. Bukannya mengejar EHS yang tidak naik kendaraan. Mungkin mereka ngeri dengan pisau EHS.
Itu gambaran pekerja kelas bawah di Jakarta. Kebanyakan kaum urban. Di desa masing-masing, mereka guyub rukun tolong-menolong. Di Jakarta mereka berubah jadi individual.
Bait diangkut ke klinik terdekat, tapi nyawanya tak tertolong.
Tiba di pabrik, polisi melakukan olah TKP, memeriksa saksi-saksi. Sudah jelas pelakunya EHS. Polisi juga memintai keterangan remaja FZ, yang kepada polisi mengatakan bahwa pelaku EHS adalah kekasih mama.
Barang bukti di TKP yang ditemukan polisi tidak banyak. Cuma sepasang sandal, bungkus rokok, korek milik korban. Juga, ceceran darah. Tidak ditemukan senjata pelaku.
Jenazah Bait dibawa ke RS Polri Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk diperiksa. Ada beberapa luka tusuk senjata tajam. Tapi, luka yang mematikan tusukan ke dada.
EHS dikejar polisi. Ternyata buron sangat licin. Beberapa lokasi didatangi polisi, si buron baru saja pergi. Tim polisi diperbanyak dari Polda Metro Jaya. Akhirnya EHS ditangkap di stasiun Bandung, sudah siap pindah ke tempat lain.
Ditanya polisi tentang keberadaan IR, ia menyatakan tidak tahu. Polisi masih mencari IR.
Minggu, 2 Februari 2025, jenazah Bait dibawa ke kampungnya di Magelang untuk dimakamkan. Rekan-rekan kerja Bait di pabrik mebel cuma mendampingi jenazah sampai RS Polri Kramat Jati. Tidak ikut ke Magelang. Termasuk Alan.
”Soalnya, kami harus kerja lagi,” ujar Alan.
Remaja FZ ikut mendampingi jenazah bapaknya ke Magelang, sampai ke liang lahad. Pasti ia sangat menderita. Syok berat. Bisa dibayangkan, apa yang bakal terjadi padanya, kelak. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: