Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Nasionalisme yang Memberdayakan Sumber Pangan Lokal
ILUSTRASI Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Nasionalisme yang Memberdayakan Sumber Pangan Lokal.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Pertama, sudah membangun 85 satuan pelayanan untuk menjalankan program MBG.
Kedua, menyiapkan peta menu yang disesuaikan dengan potensi daerah.
Contoh daftar menu sesuai daerah dengan menetapkan sebelas wilayah pangan di Indonesia berdasarkan karbohidrat, lauk, buah, dan sayuran lokal.
BACA JUGA:Kepala BGN: Belalang atau Ulat Sagu Bisa Jadi Opsi Protein Makan Bergizi Gratis
BACA JUGA:Pemerintah Sudah Layani Makan Bergizi Gratis untuk SLB: Ahli Gizi Memperhatikan Setiap Menu
Yaitu, Sumatera, Mentawai, Riau, dan Bangka Belitung; Kalimantan; Banten; Jawa Tengah; DIY; Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT; Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Setiap area dibuat menu yang disesuaikan sumber daya pangan dan budaya di daerahnya.
Contoh: area Papua. Karbohidrat: sagu, singkong, ubi jalar. Lauk: ikan, daging sapi, kacang-kacangan. Buah: matoa, alpukat, jambu biji, duku, mangga. Sayur: buncis, kembang pepaya.
Berbeda lagi dengan daerah lain. Misalnya, daerah timur yang berpotensi memproduksi pangan yang sangat beragam.
Daftar menu dibuat, terlihat ada upaya mengakomodasi sumber pangan lokal sesuai potensi daerah. Misalnya, untuk karbohidrat, mengakomodasi beras, jagung, sagu, dan ubi jalar. Hal itu ikut mendukung program diversifikasi pangan di Indonesia.
BACA JUGA:Mantan Menag Lukman Hakim Saifuddin Sebut Penggunaan Zakat Untuk Makan Bergizi Gratis Tidak Etis
BACA JUGA:Alasan Ketua DPD RI Usulkan Dana Zakat untuk Biayai Program Makan Bergizi Gratis
Namun, penyajian menu tentu bisa mengalami perubahan atau tidak bersifat tetap disesuaikan dengan sumber daya pangan yang ada dengan menu yang bervariasi agar anak-anak tidak bosan dan mengenal bahan pangan yang diproduksi daerah lain.
Karena Indonesia sebagai negara topografi dan budaya yang beragam, setiap daerah memiliki makanan khas yang disesuaikan dengan sumber daya pangan lokal yang ada.
Bahkan, hampir semua wilayah Indonesia memiliki potensi untuk karbohidrat, protein, sayur, buah-buahan yang beragam, tapi kuantitasnya berbeda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: