USAID ditutup, Seluruh Staf Ditarik Kembali ke AS

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.--
HARIAN DISWAY - Pemerintahan Trump pada Selasa, 3 Februari 2025 mengatakan bahwa mereka menarik hampir semua pekerja Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) dari pekerjaannya dan keluar dari lapangan di seluruh dunia. Para staf diharapkan kembali ke AS pada Jumat,7 Februari 2025.
Sebelumnya diketahui bahwa, pemerintahan Trump memutuskan untuk berupaya menutup USAID dikarenakan Trump dan tim efisiensi pemerintahan miliarder Elon Musk yang menyebut sebagian besar pengeluaran untuk program-program di luar negeri sebagai pemborosan.
Elon Musk yang sekarang menjabat sebagai kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) mengatakan bahwa organisasi ini sudah tidak dapat diperbaiki lagi sehingga dibutuhkannya rekonstruksi.
BACA JUGA: Donald Trump Ingin Ambil Alih Gaza, Ini Reaksi Palestina dan Israel
Pemerintah AS memberi tahu para pekerja USAID melalui email dan pemberitahuan yang diposting secara online, yang merupakan langkah terbaru dalam pembubaran badan bantuan tersebut dengan mengembalikan orang-orang yang ditunjuk secara politis dari masa jabatan pertama Presiden Donald Trump.
Negara memberikan waktu 30 hari untuk para pekerja yang berada di luar negeri dan juga memberikan biaya untuk perjalanan pulang. Para staf akan diberhentikan dari pekerjaan jika mereka dianggap tidak penting dan tidak berguna lagi bagi badan.
Pemindahan ribuan staf secara massal ke luar negeri dan di Washington akan menghancurkan miliaran dolar proyek-proyek di sekitar 120 negara. Ratusan juta dolar makanan dan obat-obatan yang telah dikirim oleh perusahaan-perusahaan AS tertahan di pelabuhan-pelabuhan karena penutupan mendadak oleh pemerintah.
BACA JUGA: Kesepakatan Bersejarah! Uni Eropa dan Amerika Selatan Buka Babak Baru Perdagangan Global
Menurut, laporan Congressional Research Service, USAID hingga saat ini telah memiliki 10 ribu pegawai dengan sebagian besar dari mereka bertugas di luar negeri. Staf USAID dan keluarga menghadapi keadaan yang sulit karena rumor PHK yang beredar.
Pemberitahuan yang tiba-tiba membuat semua pegawai yang berada di luar negeri berbondong - bondong untuk segera kembali ke AS karena mereka takut akan di PHK.
Sebelumnya diketahui juga, bahwa Trump dan Musk telah melakukan pembicaraan tentang hal ini dan Musk berkata bahwa Trump setuju dengan ide untuk menutup USAID dalam rangka memangkas biaya federal.
BACA JUGA: Trump dan Netanyahu Bertemu di Gedung Putih, AS Akan Ambil Alih Gaza?
Congressional Research Service melaporkan bahwa USAID mengelola lebih dari USD 40 miliar. Jumlah ini hanya 1 persen dari keseluruhan anggaran federal.
Keputusan ini akan membawa perubahan yang besar terhadap proyek bantuan luar negeri ke depannya. Keputusan ini juga menandai langkah besar dalam perombakan kebijakan luar negeri AS, dengan dampak yang masih harus terlihat dalam jangka panjang. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: