Ricuh Penukaran Tiket Konser Seventeen di Jakarta, BPKN RI Turun Tangan
![Ricuh Penukaran Tiket Konser Seventeen di Jakarta, BPKN RI Turun Tangan](https://cms.disway.id/uploads/6805013f5277b0ff9f25d0a8c6978a1d.png)
BPKN RI meninjau lokasi tempat penukaran gelang tiket konser Seventeen di Jakarta, 6 Februari 2025.-akun X @lambeseungkwan-x.com/lambeseungkwan/
HARIAN DISWAY – Proses penukaran gelang konser SEVENTEEN RIGHT HERE di Jakarta memicu kericuhan. Badan Perlindungan Konsumen Nasional Republik Indonesia (BPKN RI) samoai harus turun tangan.
Penggemar merasa tidak nyaman dengan penukaran gelang yang dimulai 4 Februari 2025 di Lotte Mall, Jakarta Selatan yang menimbulkan antrian panjang.
Satu orang fans bahkan disebut menghabiskan 6 jam hanya untuk mengantri penukaran gelang tiket.
Promotor konser, Mecimapro menjadi sorota dan dibicarakan warga net media sosial.
Kericuhan ini membuat fans K-Pop sebagai konsumen utama dari Mecimapro sampai mengadu ke Badan Perlindungan Konsumen Nasional Republik Indonesia (BPKN RI).
Fitrah Bukhari, Ketua Komisi Advokasi BPKN RI, menyatakan pihaknya turun ke lokasi dan memberikan saran kepada promotor mengenai berbagai keluhan yang diajukan oleh penggemar SEVENTEEN, atau CARAT.
Ia mengatakan pihaknya sudah meminta Mecimapro untuk mengubah lokasi penukaran untuk menyesuaikannya dengan jumlah pengunjung yang akan datang agar tidak terjadi penumpukan.
BACA JUGA:Siap-Siap Nonton Konser SEVENTEEN Right Here di Jakarta Bulan Depan, Harus Bawa Apa Aja?
BACA JUGA:Jadwal Konser di Jakarta Bulan Februari 2025, Mulai Maroon 5 hingga Grup Asal Jepang Yoasobi!
"Harusnya mereka melakukan penyesuaian venue untuk mengantisipasi keramaian konsumen yang akan menukarkan tiket," kata Fitrah Bukhari.
Jelang konser SEVENTEEN di Jakarta 2025, penggemar beramai-ramai melayangkan kecaman kepada promotor Mecimapro.--X (Twitter) @mecimapro @haechihceahh
Selain venue tempat penukaran tiket, BPKN RI meminta promotor Mecimapro untuk mengubah waktu penukaran. Hal ini berkaitan dengan banyak orang berkumpul di satu tempat pada saat yang sama.
"Pengaturan operator lapangan semestinya diawasi dengan baik secara langsung oleh promotor," imbuh Fitra.
Dalam penyelidikannya, BPKN menemukan bahwa pihak Mecimapro tidak mempersiapkan antisipasi keramaian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: