Ekonomi Jatim Tumbuh Positif, Berikut Faktro-Faktornya...
![Ekonomi Jatim Tumbuh Positif, Berikut Faktro-Faktornya...](https://cms.disway.id/uploads/2a1f2756b3b5a9b07cf19ba97d6137c3.jpg)
Kepala Perwakilan BI Jatim Erwin Gunawan Hutapea (dua kanan) bersama beberapa narasumber saat media briefing 2025, di Kantor BI Surabaya, Jumat 7 Februari 2025-Boy Slamet-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur 2024 sedikit melambat. Bahkan, masih di bawah pertumbuhan nasional di angka 5,03 persen. Pertumbuhan ekonomi Bumi Mojopahit tercatat sebesar 4,93 persen (yoy). Sedikit lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai 4,95 persen.
Kinerja pertumbuhan ekonomi utamanya ditopang oleh komponen investasi. Sejalan dengan peningkatan investasi non-bangunan, penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN) pada awal 2024. Serta berlanjutnya proyek konstruksi swasta di Kawasan Industri Khusus (KEK).
Secara sektoral, membaiknya ekonomi Jawa Timur didorong oleh sektor perdagangan dan akomodasi, makan, dan minum. Serta konstruksi. Terkendalinya inflasi sebesar 1,51 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 2,92 persen (yoy) dan inflasi nasional sebesar 1,57 persen (yoy) menjadi faktor penguat pertumbuhan ekonomi di Jatim.
BACA JUGA:Pertumbuhan Ekonomi Jatim Potensi Tumbuh Positif, Ini Faktornya Menurut BI
“Inflasi yang terkendali tersebut sejalan dengan koordinasi TPID yang dirumuskan dalam kerangka pengendalian inflasi JATIM SIGATI,” kata Kepala Perwakilan BI Jatim Erwin Gunawan Hutapea, dalam media media briefing, di kantor Bank Indonesia, Jumat 7 Februari 2025.
Selain itu, momentum Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024 juga berkontribusi terhadap konsumsi swasta, yang menjadi salah satu pilar utama pertumbuhan. Menurutnya, kinerja ekonomi Jawa Timur masih lebih baik dibanding provinsi lain di Pulau Jawa.
Pelaksanaan Peraturan Presiden (Perpres) nomor 80/2019 yang mengatur proyek strategis di Jawa Timur turut menjadi katalis positif. "Keberlanjutan proyek-proyek ini penting untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan dan meningkatkan daya saing ekonomi daerah," ujarnya.
Meski demikian, Erwin mengingatkan bahwa tantangan tetap ada. Terutama dalam menjaga stabilitas ekonomi di tengah dinamika global dan domestik. Penguatan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat menjadi kunci dalam mewujudkan ekonomi Jawa Timur yang tangguh dan berdaya saing tinggi.
BACA JUGA:Pertumbuhan Ekonomi Jatim Terbaik di Pulau Jawa, Motor Penggerak Pembangunan Nasional
"Transformasi ekonomi harus terus kita dorong, baik melalui peningkatan investasi, inovasi industri, maupun penguatan sektor perdagangan. Ini adalah langkah strategis menuju pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," ucapnya.
Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Jawa Timur Dudung Rudi Hendratna menambahkan, sampai dengan akhir 2024 belanja APBN di Jawa Timur tumbuh kuat. Hal itu ditopang oleh pertumbuhan Belanja kementerian/lembaga sebesar 13,74 persen.
“Pertumbuhan belanja seiring dioptimalkannya APBN sebagai Shock Absorber, antara lain melalui peningkatan bidang konektivitas dan prasarana umum, bantuan sosial, dan pilkada serentak. Kuatnya kinerja belanja sejalan dengan realisasi pendapatan pajak, kepabeanan dan cukai, serta PNBP yang melampaui target yang ditetapkan sampai dengan akhir 2024,” terangnya. (Michael Fredy Yacob)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: