5 Alasan Utama Gen Z Mengandalkan ChatGPT untuk Curhat

5 Alasan Utama Gen Z Mengandalkan ChatGPT untuk Curhat

ChatGPT sebagai teman virtual, memberikan dukungan emosional yang dibutuhkan Gen Z di tengah tekanan sosial dan tuntutan zaman. --Pinterest

HARIAN DISWAY - Dulu, ketika seseorang merasa resah atau bingung, mereka mungkin akan bercerita kepada teman, keluarga, atau bahkan menulis di buku harian.

Namun, pada era digital seperti sekarang, muncul kebiasaan baru: curhat ke AI.

Bagi banyak Gen Z, ChatGPT bukan sekadar teknologi kecerdasan buatan. Melainkan teman virtual yang siap mendengarkan tanpa menghakimi.

Teknologi kecerdasan buatan (AI) telah berkembang pesat. Tetapi penggunaannya tidak lagi sebatas sebagai alat bantu kerja atau pencarian informasi.

ChatGPT, misalnya, kini menjadi tempat bagi banyak anak muda untuk menyalurkan keresahan mereka. Tanpa rasa takut dihakimi atau dikritik, Gen Z merasa lebih nyaman berbagi cerita dengan AI.

BACA JUGA: Kembangkan Teknologi Artificial Intelligence Kesehatan, UBAYA-Nexmedis Kerja Sama Lebih Intens

Percakapan dengan AI memberikan pengalaman yang berbeda dibandingkan berbicara dengan manusia. Salah satu alasannya adalah netralitas.

Tidak seperti manusia yang bisa membawa emosi atau bias dalam percakapan, ChatGPT merespons dengan objektif dan menawarkan sudut pandang yang lebih luas.

Dengan begitu, AI tidak hanya menjadi sumber informasi. Tetapi juga pendengar yang setia.

Tekanan sosial dan tuntutan zaman sering kali membuat seseorang merasa kesulitan untuk berbicara secara terbuka.

Media sosial yang seharusnya menjadi wadah ekspresi, justru terkadang menambah beban mental karena adanya ekspektasi dan standar tertentu. Dalam kondisi seperti itu, ChatGPT hadir sebagai ruang aman.


Mengandalkan teknologi, Gen Z menemukan kenyamanan dalam berbagi cerita dengan AI, menciptakan ruang aman tanpa penghakiman. --Pinterest

BACA JUGA: Memahami Kecanggihan Artificial Intelligence (AI) yang Menggerus Lapangan Pekerjaan

Tanpa perlu memperkenalkan diri atau merasa canggung, siapa saja bisa langsung berbagi cerita. Tidak ada interupsi, tidak ada penilaian, dan yang paling penting, tidak ada konsekuensi sosial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: