Mengenal Fenomena Cancel Culture Pada Era Digital

Mengenal Fenomena Cancel Culture Pada Era Digital

Fenomena cancel culture yang marak terjadi di era digital saat ini. --freepik.com

HARIAN DISWAYCancel culture bukan sekadar tren. Melainkan fenomena yang tumbuh subur dalam ekosistem digital saat ini.

Era media sosial membuat informasi menyebar dalam hitungan detik. Hal itu memungkinkan opini publik dapat terbentuk secara instan. 

Dalam beberapa tahun terakhir, kita telah menyaksikan banyak kasus. Berbagai individu atau kelompok tertentu tiba-tiba menjadi sasaran kritik luas di media sosial.

BACA JUGA:Apakah Cancel Culture Efektif? Pro dan Kontra di Kalangan Masyarakat

Fenomena itu berawal dari meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap isu-isu sosial. Seperti diskriminasi, pelecehan, dan ketidakadilan.

Namun, dengan perkembangan teknologi dan kecepatan informasi, cancel culture berkembang menjadi sesuatu yang lebih kompleks. Dan berpotensi memunculkan dampak positif maupun negatif yang besar.

Sebuah unggahan atau pernyataan kontroversial dapat langsung mendapat reaksi luas. Baik berupa dukungan maupun kecaman.

BACA JUGA:Band Radja Jiplak Lagu APT? Fenomena Cancel Culture pada Musik Indonesia

Perubahan itu telah menggeser cara masyarakat berinteraksi, bereaksi, serta memberi hukuman sosial terhadap individu atau kelompok tertentu.

Tidak jarang individu yang terkena cancel culture menghadapi konsekuensi serius. Seperti kehilangan pekerjaan, reputasi, atau bahkan kesejahteraan mental.

Cancel culture di era digital sering kali muncul dalam berbagai bentuk. Mulai dari boikot, kampanye digital, hingga penghapusan akses terhadap individu atau kelompok tertentu. 

BACA JUGA:Gus Miftah dan Fenomena Cancel Culture

Fenomena itu tidak hanya menimpa tokoh terkenal. Tetapi juga dapat berdampak pada masyarakat umum yang unggahannya menjadi viral dan menuai kontroversi.

Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana fenomena itu bekerja. Terutama dalam konteks era digital yang serba cepat dan tidak memiliki batasan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: