Kisah Arga Pratama Putra dan Ditra Ramadha, Kakak Beradik Kunci Sukses di Balik Urban Wagyu

Kisah Arga Pratama Putra dan Ditra Ramadha, Kakak Beradik Kunci Sukses di Balik Urban Wagyu

Ditra Ramadha (kiri) dan Arga Pratama Putra. Dua bersaudara yang jadi kunci sukses Urban Wagyu.-Boy Slamet-HARIAN DISWAY

Di balik kesuksesan Urban Wagyu, ada tangan dingin dua bersaudara: Arga Pratama Putra dan Ditra Ramadha. Keduanya mengalami jatuh-bangun dalam berbisnis. Namun, mereka berhasil bangkit. Simak perjalanan keduanya.

Kakak-beradik Arga Pratama Putra dan Ditra Ramadha. Keduanya terbilang masih muda. Namun, berhasil membangun bisnis yang makin populer: Urban Wagyu. Para penggemar steak tentu tak asing dengan nama itu. Sebab, steak dan berbagai menu lain dalam restoran itu punya rasa khas. 

Di balik kesuksesan restoran tersebut, ada perjalanan panjang. Ada proses jatuh-bangun. Bahkan pernah bangkrut. Namun, kegigihan berhasil mengubah segalanya. Bahkan pandemi yang memukul semua bidang usaha, tak berpengaruh pada Urban Wagyu.

BACA JUGA:Sup Kaki Kambing dan Chicken Steak Buatan Chef Agus Hariyanto

"Ceritanya panjang. Kalau diceritakan semua, mungkin enggak habis dalam sehari," ujar Arga, kemudian tertawa. Lalu melanjutkan, "Kerja keras kami terinspirasi dengan sosok mama. Beliau pejuang bagi kami berdua."

Ditra menyahut, "Papa kami meninggal dunia pada 1998. Ketika itu, usia kami masih SD. Mama yang menggantikan posisi sebagai kepala keluarga. Beliau bekerja untuk menghidupi kami."


Kakak beradik pengusaha: Ditra Ramadha (kiri) dan Arga Pratama Putra. Kesuksesan Urban Wagyu berasal dari tangan dingin keduanya.-Boy Slamet-HARIAN DISWAY

Waktu itu keadaannya cukup rumit. Sekeluarga tinggal di kediaman mereka di kawasan Ketintang. Dalam sebuah rumah yang masih setengah jadi. "Mama bekerja sebagai admin rumah sakit. Beliau juga berdagang. Semangat mama yang menginspirasi kami," ungkap Arga.

BACA JUGA:Profil Konjen Jepang Takeyama Kenichi, Pecinta Alam yang Ikut Serta dalam Sincia Run 2025

Keduanya pun mulai berusaha berbisnis dengan inovasi dan kesungguhan. Awalnya, mereka membuka bisnis clothing kecil-kecilan. Usaha itu sukses. Bahkan menjadi besar. Namanya: Garlic.

Distro Garlic berkali-kali melewati krisis. Hingga masuk tahun 2017. Saat itulah mereka benar-benar terpuruk. "Ya, kami mengalami kebangkrutan pada 2017. Garlic resmi ditutup," ungkap pria 39 tahun itu.

"Ada beberapa faktor. Kami kehilangan daya saing. Banyak local clothing yang menjajakan produk dengan harga jauh di bawah harga kami. Belum lagi ada berbagai brand yang masuk dari luar negeri," ungkap Ditra. 

BACA JUGA:Profil Fenty Rischana, Kapten Bank Jatim Runners Ikut Sincia Run 2025


Prime steak rib-eye. Menu steak kreasi pertama dari Urban Wagyu. Rasa dan olahan dagingnya ballance. Itu yang jadi kekhasan Urban Wagyu.-Boy Slamet-HARIAN DISWAY

Ia sejenak menatap ke langit-langit. Menerawang. "Lalu kami mencoba usaha baru: bisnis hijab". Berhasilkah? "Tak bertahan lama. Hanya buka selama tiga bulan saja," jawabnya, kemudian tersenyum. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: