Kontroversi Chibi Maruko-chan Dewasa Tampil di Iklan Bir, Tuai Perdebatan
![Kontroversi Chibi Maruko-chan Dewasa Tampil di Iklan Bir, Tuai Perdebatan](https://cms.disway.id/uploads/187ec6b471e4129768947737cbee095e.png)
Chibi Maruko Chan kini telah dewasa dan digambarkan menjadi sosok perempuan kota yang bersantai dengan meminum bir. --Anime News And Update
HARIAN DISWAY - Maruko yang dulu hanya duduk manis menonton acara TV. Tapi Maruko yang sekarang, minum bir di bar New York City.
Itulah gambaran terbaru dari iklan SUNTORY yang baru saja dirilis. Menghadirkan figur Chibi Maruko-chan dewasa.
Perusahaan minuman raksasa Jepang itu menggandeng Suzu Hirose untuk memerankan Momoko Sakura dalam versi dewasa.
Ada juga Sairi Itō sebagai Tama-chan dan Joe Odagiri sebagai Hanawa-kun.
Bayangkan, Chibi Maruko-chan kini berusia 30 tahun. Duduk di bar. Membuka kenangan lama bersama sahabat masa kecilnya.
Itulah konsep dari iklan terbaru Premium Malt’s yang mulai tayang pada 8 Februari.
Chibi Maruko-chan adalah anime yang sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Jepang sejak 1990.
Kisah tentang anak SD kelas tiga yang ceria, pemalas, dan penuh imajinasi itu menjadi cerminan kehidupan keluarga Jepang pada era 70-an.
Karakter dan kisahnya sederhana. Tetapi justru itulah yang membuat Chibi Maruko-chan begitu relatable.
BACA JUGA:Coffee Blonde, Paduan Bir dan Kopi Kintamani Kreasi Expat. Roaster dan Black Sand Brewery
BACA JUGA:Pilih Kopi atau Teh? Mari Menelusuri Tradisi Minuman Lokal yang Mendunia
Maruko dan Tama sedang menyesap bir di sebuah bar Kota New York. --Anime News And Update
Diciptakan oleh Momoko Sakura pada 1986, manga itu langsung mendapat tempat di hati pembaca. Hingga diadaptasi menjadi anime.
Seri pertamanya tayang dari 1990 hingga 1992. Sementara seri keduanya yang dimulai pada 1995 masih terus berlanjut hingga sekarang.
Itu artinya, generasi yang tumbuh dengan Maruko kini sudah dewasa. Mungkin sudah punya keluarga. Mereka melihat kembali kisah itu dalam sudut pandang yang berbeda.
SUNTORY tampaknya memahami betul hal tersebut. Iklan terbaru mereka seolah berkata, “Hei, kita semua sudah dewasa sekarang. Bahkan Maruko juga.”
Konsep Chibi Maruko-chan dewasa itu tidak hanya mengundang nostalgia. Tetapi juga perdebatan.
Beberapa penggemar lama merasa bahwa melihat Maruko minum bir terasa janggal.
BACA JUGA:3 Fakta Menarik Magic Water, Minuman Filipina yang Viral di Tiktok
BACA JUGA:Peluang Sukses Bisnis Franchise Minuman, Caranya Mudah
Di sela-sela menikmati bir Maruko dan Tama membaca surat yang mereka tulis 20 tahun lalu. --Anime News And Update
Mereka terbiasa melihatnya sebagai anak kecil yang suka bermain dan malas mengerjakan PR. Bukan seseorang yang melepas lelah setelah bekerja dengan segelas bir di tangan.
Namun, ada juga yang justru mengapresiasi pendekatan itu. Bagaimanapun, kita semua tumbuh dewasa.
Jika Doraemon punya Stand By Me yang menggambarkan Nobita menikah. kenapa Maruko tidak bisa menikmati kehidupan orang dewasa?
Iklan itu juga hadir di tengah turbulensi yang dialami anime Chibi Maruko-chan sendiri. Saat ini, anime tersebut tetap tayang di Fuji TV setiap Minggu pukul 18.30. Tetapi tanpa sponsor. Sebab, skandal besar pernah mengguncang stasiun TV tersebut.
Tanpa kejelasan soal masa depan sponsor utama, langkah SUNTORY masuk dengan konsep nostalgia dewasa bisa jadi strategi menarik. Untuk menjaga relevansi karakter itu di era modern.
BACA JUGA:Societe Summer Festivity, Inovasi Minuman Bercitarasa Unik
BACA JUGA:Surabaya Punya Robot Barista, Racik Minuman Hanya 2 Menit
Bukan pertama kalinya SUNTORY berkolaborasi dengan dunia anime dan manga. Sebelumnya, mereka pernah bekerja sama dengan Weathering With You untuk promosi produk. Juga dengan Crayon Shin-chan pada 2020 untuk iklan Craft Boss Coffee.
Bahkan pada 2024, mereka menggaet Tsubasa Yamaguchi, kreator Blue Period, untuk mendesain karakter dalam iklan gin Sui.
Itu bukan sekadar tren di Jepang. Beberapa merek global pun mulai menyadari bahwa nostalgia bisa menjadi alat pemasaran yang kuat.
Generasi yang dulu tumbuh dengan anime, kini punya daya beli yang tinggi. Menghadirkan tokoh masa kecil mereka dalam setting dewasa menjadi cara cerdas untuk menarik perhatian.
Pada akhirnya, iklan itu bukan hanya soal bir atau Maruko yang beranjak dewasa. Itu adalah refleksi bahwa kita semua bertumbuh.
Bahwa masa kecil yang dulu kita jalani kini hanya bisa dikenang. Pun, bahwa industri hiburan selalu punya cara untuk membuat kita terus merasa terhubung dengan kenangan lama—entah dengan cara yang menyenangkan atau justru membuat kita merenung.
Mungkin, setelah melihat Maruko dan Tama-chan membuka surat dari masa kecil mereka, kita juga jadi ingin menggali kenangan lama dan bertanya: Jika dulu kita menulis surat untuk diri sendiri 20 tahun ke depan, kira-kira apa yang akan kita baca sekarang? (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: