Minat Baca di Tengah Revolusi Teknologi

Minat Baca di Tengah Revolusi Teknologi

ILUSTRASI Minat Baca di Tengah Revolusi Teknologi.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Upaya untuk meningkatkan literasi telah dilakukan, termasuk penyediaan buku digital gratis melalui platform iPusnas dan kampanye membaca di sekolah. Namun, untuk membangun kebiasaan membaca sejak usia dini, upaya itu perlu didukung partisipasi masyarakat, terutama keluarga dan sekolah.

Supaya tetap relevan dengan generasi muda, dunia literasi harus menyesuaikan diri dengan kemajuan teknologi. Misalnya, podcast berbasis buku, e-book interaktif, dan komunitas literasi digital yang dapat membantu menarik minat baca anak-anak dan remaja yang lebih terbiasa dengan teknologi. 

Sebuah penelitian dari Pew Research Center (2023) menemukan, jika dibandingkan dengan teks statis, generasi muda lebih tertarik pada konten digital yang interaktif dan multimodal. Oleh karena itu, kemajuan dalam literasi digital sangat penting untuk meningkatkan budaya membaca di era modern.

Pemerintah juga dapat bekerja sama dengan penerbit dan platform digital untuk menyediakan lebih banyak buku murah dan meningkatkan akses ke perpustakaan digital lokal. 

Budaya membaca di Indonesia dapat terus berkembang dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari jika ada kebijakan yang tepat, partisipasi aktif masyarakat, dan pemanfaatan teknologi.

MASA DEPAN LITERASI INDONESIA

Ada harapan baru dengan munculnya komunitas literasi yang aktif di media sosial dan gerakan membaca bersama. Meski, tantangan budaya membaca kian meningkat. 

Berbagai kelompok masyarakat seperti Gerakan Literasi Sekolah (GLS), Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM), dan berbagai program literasi berbasis digital seperti Goodreads Indonesia dan Ruang Baca Virtual telah menunjukkan bahwa dengan pendekatan yang lebih canggih, minat membaca masih dapat ditingkatkan. 

Budaya membaca tidak akan punah, tetapi akan berkembang dengan cara yang lebih modern dan inklusif jika teknologi dapat digunakan dengan baik untuk meningkatkan minat baca. 

Selain itu, platform seperti iPusnas dan Let’s Read Indonesia telah memungkinkan masyarakat luas untuk mendapatkan buku digital secara gratis, yang dapat membantu mengatasi keterbatasan dalam akses terhadap literatur.

Jika teknologi dapat digunakan dengan baik untuk meningkatkan minat baca, budaya membaca tidak akan punah. Sebaliknya, justru akan berkembang dengan cara yang lebih modern dan inklusif. 

Sebuah laporan dari World Economic Forum (2023) menyatakan bahwa digitalisasi dapat membantu meningkatkan literasi asalkan dikombinasikan dengan pendidikan yang memadai tentang pemilihan dan pemahaman kritis informasi.

Literasi tidak hanya mencakup membaca saja, tetapi juga mencakup pemahaman, analisis, dan berpikir kritis. Menurut data dari Program Penilaian Internasional Siswa (PISA) 2022, negara-negara yang memiliki tingkat literasi yang tinggi cenderung memiliki daya saing yang lebih baik di seluruh dunia dalam hal ekonomi, ilmu pengetahuan, dan teknologi. 

Jika Indonesia dapat meningkatkan literasi masyarakatnya, mereka akan lebih siap untuk menghadapi tantangan-tantangan dan perubahan yang dihadapi oleh semua negara di seluruh dunia. 

Semoga pemerintah beserta segenap komponen masyarakat mampu beradaptasi dan meningkatkan minat dan pemahaman bacaan demi Indonesia yang lebih makmur dan sejahtera di masa depan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: