Reshuffle Kabinet Merah Putih

Reshuffle Kabinet Merah Putih

ILUSTRASI Reshuffle Kabinet Merah Putih.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Reshuffle kabinet juga menjadi bukti dari dinamika politik yang terus berkembang, dari masa ke masa, dari orde sebelumnya ke orde sesudahnya.

Pasca Orde Baru berakhir, tercatat Presiden Abdurrahman Wahid yang berkuasa pada 1999 hingga 2001 pernah melakukan perombakan kabinet sebanyak 13 kali. Tokoh-tokoh penting yang sempat terkena reshuffle, antara lain, ialah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jusuf Kalla (JK), dan Wiranto. 

Selanjutnya, di era pemerintahan Presiden SBY selama dua periode (2004–2009 dan pada 2009–2014), telah dilakukan 20 kali perombakan kabinet. Perinciannya, 9 kali pada periode pertama dan 11 kali pada periode kedua. 

Di era pemerintahan Presiden Joko Widodo, setidaknya ada 14 kali reshuffle kabinet selama sepuluh tahun kepemimpinannya pada masa bakti Kabinet Kerja 2014–2019 dan Kabinet Indonesia Maju 2019–2024.

Dengan demikian, reshuffle kabinet merupakan sebuah instrumen penting bagi presiden untuk menjaga stabilitas politik dan ekonomi dalam menggapai tujuan nasional dan merespons dinamika yang terus berkembang. 

Dalam menghadapi tantangan masa depan, reshuffle kabinet harus dilakukan dengan bijaksana dan penuh pertimbangan. Juga, harus didasarkan pada prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, dan mengakomodasi kepentingan publik. 

Di samping itu, reshuffle kabinet harus menjadi momentum untuk memperkuat kinerja pemerintahan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Aspek penting dari semua itu adalah meraih legitimasi dan mandat dari rakyat. 

Menurut hasil riset dari Harvard Business Publishing Corporate Learning 2024, sebanyak 70 persen responden mengatakan bahwa penting atau sangat penting bagi para pemimpin untuk menguasai berbagai perilaku kepemimpinan yang efektif untuk memenuhi kebutuhan bisnis saat ini dan masa depan. 

Oleh karena itu, kepemimpinan multidimensi, yang mengedepankan visi jangka panjang, kolaborasi lintas sektor, dan ketangguhan menghadapi tantangan, reshuffle menjadi sangat krusial untuk memastikan Kabinet Merah Putih dapat membawa Indonesia ke arah kemajuan berkelanjutan. (*)


*) Sukarijanto adalah Pemerhati kebijakan publik dan peneliti di Institute of Global Research for Economics, Entrepreneurship & Leadership dan mahasiswa pascasarjana Program S-3 PSDM Universitas Airlangga.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: