The Southern Hotel Surabaya Rugi Rp 400 Juta Usai 5 Kegiatan Pemerintah Dibatalkan

Gedung The Southern Hotel Surabaya -Alfi Kirom-Harian Disway-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Industri perhotelan di Jawa Timur, termasuk di SURABAYA, berupaya bertahan di tengah kondisi sulit: pemotongan anggaran pemerintah.
The Southern Hotel Surabaya, misalnya, mengalami kerugian pendapatan atau lost revenue sekitar Rp 400 juta imbas efisiensi anggaran di awal tahun ini.
Meski mengalami lost revenue ratusan juta, General Manager The Southern Hotel Surabaya Kencana Herdianto menyebut, hotelnya belum mendapat dampak yang signifikan.
Namun, ia tak menampik bahwa situasi ini mungkin berdampak besar bagi perhotelan lain.
”Kami sudah memiliki strategi untuk memaksimalkan pasar dengan beralih ke segmen lainnya,” ujar Kencana.
BACA JUGA:Okupansi Hotel di Jatim Kena Imbas Efisiensi Anggaran: Revenue Anjlok 50 Persen, PHK Mengintai
Isu soal pemangkasan anggaran itu, kata Kencana, sudah diprediksi sebelumnya. Bahkan, pada kuartal terakhir 2024, pihaknya sudah menyiapkan strategi untuk tidak lagi bergantung pada segmen pasar pemerintah.
”Sehingga, ketika pemangkasan anggaran benar-benar dilakukan oleh pemerintah awal tahun ini, kami lebih siap. Terdampak pasti, tapi tidak signifikan,” ujarnya.
Namun, ia juga berharap pemerintah juga bisa memberikan solusi agar setiap kebijakan sampai merugikan pihak manapun.
”Kami sudah berusaha mencari jalan keluar. Harapannya, tidak perlu sampai mengurangi pegawai atau melakukan relaksasi pajak,” ujar Kencana.
Sementara itu, Front Office Manager The Southern Hotel Surabaya Rizky Nasrullah menjelaskan, tim penjualan mereka telah melakukan penyesuaian. Termasuk melakukan perubahan yang cukup signifikan.
Tentu saja, untuk menarik pelanggan dari segmen pasar baru. Sehingga okupansi hotel tidak sampai terjun bebas.
”Dari segi front office, apakah ada perubahan signifikan? Pasti ada. Terkait segmentasi, sejak munculnya isu ini, tim sales kami sudah mulai beralih dari segmen pemerintah ke korporasi,” jelasnya.
BACA JUGA:Tingkat Okupansi Hotel di Jawa Timur November 2024 Turun, Wisatawan Asing Berkurang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: