Pabrik PT Sanken Indonesia Segera Ditutup, Ini Alasannya!

HARIAN DISWAY – Pabrik PT Sanken Indonesia rencananya segera ditutup. Sebab, mendapat instruki langsung dari PT Sanken Electric yang merupakan perusahaan induk bertempat di Jepang.

Kendati demikian, PT sanken Indonesia masih tetap berproduksi dengan utilitas 10 persen hingga Juni 2025 untuk memasok kebutuhan komponen otomotif para penggunanya. 

“Berdasarkan keputusan perusahaan induk di Jepang, pada Februari 2024 ini telah diputuskan dan diinformasikan kepada customer dan karyawan bahwa PT Sanken Indonesia akan stop line production pada Juni 2025,” jelas Setia. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika, Kemenperin, Setia Diarta, dikutip Sabtu, 22 Februari 2025.

Tak hanya instruksi dari Jepang, Setia menyampaikan beberapa alasan lain PT Sanken Indonesia akan menghentikan produksinya di Indonesia. 

BACA JUGA:Viral Pabrik Sanken di Cikarang Tutup, Bukan Sanken Yang Produksi Kulkas dan Alat-Alat Rumah Tangga 

BACA JUGA:Dituduh Hambat Investasi, Kemenperin Sebut TKDN Melindungi Investor Dengan Menjaga Daya Beli Masyarakat

Alasan pertama, jelas Setia, tidak adanya dukungan dari perusahaan induk terkait pemutakhiran desain dan teknologi akibat penjualan dari divisi terkait. 

Pada periode tahun 2017 – 2019, divisi terkait power supply dan transformator di perusahaan induk dijual kepada grup perusahaan lain di Jepang.

Namun, kepemilikan PT Sanken Indonesia tidak ikut berpindah sehingga berakibat tidak ada lagi dukungan pemutakhiran desain dan teknologi produk terhadap PT. Sanken Indonesia dari perusahaan induk di Jepang.

Selanjutnya, Setia menyampaikan bahwa perusaahan kalah bersaing dengan dan tidak dapat menyesuaikan dengan produk-produk baru.

“Perusahaan terus mengalami kerugian. Kerugian ini juga menjadi perhatian mengingat produk PT Sanken Indonesia tidak lagi menjadi bisnis utama Sanken Electric yang fokus kepada pengembangan produk semikonduktor,” Ungkapnya.

Penutupan pabrik PT Sanken Indonesia itu, jelas Setia, tidak ada kaitannya dengan iklim bisnis di Indonesia. Tetapi, murni kebijakan manajemen Perusahaan di Jepang. 

BACA JUGA:Daya Beli Masyarakat Melemah, Kemenperin Sebut Masyarakat Semakin Mantab (Makan Tabungan)

BACA JUGA:Kemenperin Tolak Investasi Rp1,5 Triliun Apple, Sebut Tak Adil untuk RI

Sumber: