DeepSeek, Deepfake, dan Deep-insight

ILUSTRASI DeepSeek, Deepfake, dan Deep-insight.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
BEBERAPA SAAT masyarakat, khususnya para pengguna kecerdasan buatan atau akal imitasi (artificial intelligence/AI), tengah menyoroti fenomena kemunculan ”DeepSeek”. Chatbot yang berasal dari Negeri Tirai Bambu itu menggemparkan dunia sebagai aplikasi gratis terpopuler.
Pelbagai pihak menyetarakan atau bahkan mengklaim DeepSeek lebih unggul atas ChatGPT dari OpenAI atau aplikasi yang dihasilkan beberapa high-tech corporations dari Amerika Serikat (AS) lainnya. Aplikasi itu berpeluang mendisrupsi lanskap teknologi di dunia.
Start-up atau firma rintisan Tiongkok yang mengembangkan DeepSeek menyatakan bahwa keunggulan produknya dipicu kekuatan efisiensi. Pelatihan DeepSeek hanya menyerap biaya untuk daya komputasi di bawah USD 6 juta (sekitar Rp 90 miliar). Iut jauh di bawah kebutuhan produk dari AS.
BACA JUGA:DeepSeek vs ChatGPT: Mengendus Peluang Ekonomi
BACA JUGA:Deepseek Berguncang, Pasar Modal AS Tumbang
DeepSeek yang dirilis pada 2023 butuh biaya 10 hingga 50 kali lebih murah daripada biaya yang dibutuhkan OpenAI untuk membuat ChatGPT. Performa DeepSeek, yaitu DeepSeek-V3 dan DeepSeek-R1, diapresiasi para petinggi dari berbagai perusahaan teknologi yang ada di AS.
Selain efisien, keunggulan DeepSeek dipicu aksi dengan waktu singkat dan jumlah akselerator AI lebih kecil. Di dalamnya juga ada inovasi pembelajaran penguatan berskala besar yang berfokus pada fungsi penalaran.
Pola penalaran berkembang natural melalui pembelajaran tanpa harus memprogram aplikasi secara eksplisit.
BACA JUGA:OpenAI Luncurkan DeepResearch, Lengkapi ChatGPT untuk Melawan DeepSeek
BACA JUGA:DeepSeek Diguncang Kepercayaan Publik
Sebab itu, DeepSeek memiliki daya penalaran lebih kuat karena bukan lagi sebagai model tradisional yang butuh pengawasan fine-tuning. DeepSeek mengintroduksi rancangan teknis berupa multihead latent attention (MLA) dan kombinasi pakar yang membuatnya lebih efisien.
Efisiensi berimbas pada pengguna yang mengakses DeepSeek lebih mudah daripada aplikasi open AI lain yang lebih dahulu muncul. Firma rintisan Tiongkok pengembang DeepSeek piawai dalam menekan biaya sehingga mampu menghasilkan produk berbiaya lebih murah.
Murah dan mudahnya users mengakses DeepSeek terbukti mengguncang pasar saham di dunia, khususnya AS. Banyak investor mendukung firma rintisan pengembang DeepSeek yang tak sekadar fokus pada efisiensi, tetapi juga inovasi untuk memperbaiki arsitektur model chatbot.
BACA JUGA:Trump Komentari Kemunculan DeepSeek AI: Ini Wake Up Call Untuk Perusahaan AS
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: deepseek