Kejagung Sita Uang Ratusan Juta di Kasus Korupsi Pertamina, Kerugian Negara Capai Rp 193,7 Triliun

Kantor pusat Pertamina.-Humas Pertamina-
3. YF – Direktur Utama PT Pertamina International Shipping.
4. AP – VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional.
5. MKAN – Beneficial Owner PT Navigator Khatulistiwa.
6. DW – Komisaris PT Navigator Khatulistiwa dan Komisaris PT Jenggala Maritim.
7. YRJ – Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur Utama PT Orbit Terminal Mera.
Kejagung mengungkapkan total kerugian negara dalam perkara ini mencapai Rp 193,7 triliun. Rinciannya:
BACA JUGA:Tindak Illegal Tapping Avtur, Pertamina Apresiasi TNI-AL Lantamal I Belawan
- Kerugian ekspor minyak mentah dalam negeri: Rp35 triliun.
- Kerugian impor minyak mentah melalui DMUT/Broker: Rp2,7 triliun.
- Kerugian impor BBM melalui DMUT/Broker: Rp9 triliun.
- Kerugian pemberian kompensasi (2023): Rp126 triliun.
- Kerugian pemberian subsidi (2023): Rp21 triliun.
Sementara itu, PT Pertamina (Persero) menyatakan menghormati proses hukum yang berjalan dan siap bekerja sama dengan aparat berwenang.
"Pertamina siap bekerja sama dengan aparat berwenang dan berharap proses hukum dapat berjalan lancar dengan tetap mengedepankan asas hukum praduga tak bersalah," ujar VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso dalam keterangan resmi pagi tadi.
Menurutnya, Pertamina Grup menjalankan bisnis dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas sesuai dengan Good Corporate Governance (GCG) serta peraturan yang berlaku. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: