Ramadan dan Antropologi Rasa

ILUSTRASI Ramadan dan Antropologi Rasa.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
RAMADAN telah tiba. Berbagai daerah menyambut bulan suci tersebut dengan cara berbeda-beda. Indonesia yang luas dan beragam mengenal berbagai tradisi dalam menyambut RAMADAN.
Kita semua mengenal meugang di Aceh, megengan di Jawa Timur, munggahan di Jawa Tengah, malamang di Sumatera Barat, dan berbagai tradisi menarik lainnya.
Satu hal yang menarik dari hampir semua tradisi di atas adalah keterlibatan masakan. Hampir semua tradisi melibatkan masakan dalam ritualnya. Masakan dalam banyak ritual tersebut mempunyai kode dan makna kebudayaan.
BACA JUGA:Ramadan, Momentum untuk Melawan Darurat Korupsi
BACA JUGA:Ramadan dan Lebaran: Momentum Mencetak Generasi Unggulan
Salah satu aspek yang kadang dilupakan ketika mengulas soal masakan adalah keterkaitannya dengan sejarah, konteks sosial, dan politik. Ada kisah perjuangan, ada filosofi, ada kelas sosial, hingga ada peperangan.
Bentang Indonesia yang luas dengan beribu pulau secara otomatis menciptakan berbagai menu masakan yang beragam. Keberagaman masakan tersebut tidak lepas dari kekayaan rempah-rempah di berbagai penjuru daerah Nusantara.
Konon, kekayaan rempah tersebutlah yang membuat negara di Eropa kala itu datang dan menjajah Indonesia. Dalam salah satu contoh, Thomas Stanford Raffles dalam The History of Java yang mengakui Maluku sebagai pusat rempah-rempah di masa pendudukan Inggris tahun 1811–1815.
BACA JUGA:Momentum Puasa Ramadan: Jalin Hubungan Baik dengan Alam Semesta
Raffles mengulas soal pelayaran Fransisco de Abrew dan rute perdagangannya.
Dalam ulasannya, dipertegas bahwa rempah-rempah di Maluku tidak sekadar cita rasa yang menggiurkan, tetapi juga menyangkut jenis makanan dan jejak politik kebudayaan yang membentuk banyak persentuhan orang Maluku dengan bangsa-bangsa besar pada masa lalu.
ANTROPOLOGI RASA
Secara antropologis, masakan adalah sesuatu yang kompleks. Sebab, masakan terkait dengan kepercayaan (spiritual), pantangan-pantangan, cara memasak, rasa masakan, enak-tidak enak, dan berbagai dinamika yang meliputinya. Contohnya adalah soal rasa pedas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: