Pelajaran dari Pendakian ke Puncak Cartenz yang Berisiko

Pelajaran dari Pendakian ke Puncak Cartenz yang Berisiko

ILUSTRASI Pelajaran dari Pendakian ke Puncak Cartenz yang Berisiko.-Arya-Harian Disway-

PENDAKIAN ke Puncak Cartenz, salah satu gunung tertinggi di Indonesia, sering kali menjadi impian para pendaki. Namun, di balik keindahannya, gunung itu menyimpan tantangan ekstrem yang bisa berujung pada tragedi. 

Beberapa kasus kematian pendaki di Cartenz disebabkan faktor cuaca buruk, hipotermia, dan kurangnya persiapan yang matang. 

Salah satu insiden yang mengguncang dunia pendakian baru-baru ini adalah meninggalnya dua sahabat pendaki kawakan asal Jakarta karena hipotermia setelah terjebak badai di ketinggian. 

BACA JUGA: Fiersa Besari Ceritakan Kondisi di Puncak Carstensz usai Tragedi Tewasnya 2 Pendaki Wanita

BACA JUGA:2 Pendaki Meninggal saat Pendakian Puncak Jaya Papua, Fiersa Besari Masuk Rombongan

Tragedi di Cartenz menjadi pengingat bahwa keberhasilan ekspedisi tidak hanya bergantung pada kekuatan fisik pendaki, tetapi juga pada kesiapan tim, pemantauan cuaca, serta kualitas perlengkapan yang digunakan. 

MEDAN EKSTREM

Dibandingkan dengan Pegunungan Himalaya di Nepal, Cartenz bukanlah gunung wisata biasa, melainkan gunung dengan tingkat kesulitan tinggi yang membutuhkan tim pendukung yang solid. Setelah melewati Cartenz Ridge, pendaki harus menghadapi medan rock climbing yang cukup ekstrem. 

Justru karena bukan gunung wisata, sering kali ada kecenderungan untuk mengabaikan standar keselamatan yang ketat. 

BACA JUGA:Film Petaka Gunung Gede Ungkap Mitos dan Adab yang Harus Dipegang Para Pendaki Gunung

BACA JUGA:Film Petaka Gunung Gede Hadirkan Kisah Nyata Pendakian Maya Azka pada 2007

Padahal, Cartenz merupakan salah satu gunung yang dibutuhkan keahlian tingkat tinggi untuk mencapai puncaknya. Medan berbatu keras (hard rock surface) membuat pendakian makin menantang, memerlukan keterampilan memanjat yang baik, serta faktor ketinggian yang tetap menjadi tantangan tersendiri.

Dibandingkan dengan gunung lain seperti Everest atau Karakoram (K2), sulit untuk membuat perbandingan langsung. K2 lebih sulit karena faktor ketinggian dan perubahan cuaca yang sangat cepat, sedangkan Cartenz memiliki tantangan utama berupa medan solid rock yang membutuhkan keterampilan teknis dalam pendakian.

PERAN GUIDE

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: