Menteri Agama Perkenalkan Asta Protas: Delapan Program Prioritas Kemenag Berdampak

Menteri Agama Nasaruddin Umar mengenalkan Asta Protas di Auditorium HM Rasjidi, Jakarta, memaparkan delapan program prioritas Kemenag untuk periode 2025–2029.--
“Kemenag juga akan siapkan bantuan kitab suci dan bahan bacaan keagamaan ramah difabel untuk menguatkan literasi keagamaan umat,” ungkapnya.
4 Mewujudkan Pendidikan Unggul, Ramah, dan Terintegrasi
Dalam bidang pendidikan, Kemenag menargetkan Pendidikan Unggul, Ramah, dan Terintegrasi dengan meningkatkan daya saing lembaga pendidikan agama dan keagamaan.
BACA JUGA:Link Daftar Nama Jemaah Haji Reguler Jatim 2025, Kemenag Imbau Pelunasan
Selain itu, Menag menjelaskan "Kita juga akan selesaikan PPG Guru Dalam Jabatan, insya Allah dalam dua tahun ke depan. Jika guru tersertifikasi, harapannya akan lebih profesional. Kesejahteraan juga bisa ditingkatkan melalui tunjangan profesi," jelasnya.
5 Pemberdayaan Pesantren
Pesantren telah menjadi bagian penting dalam sistem pendidikan di Indonesia, bahkan sebelum kemerdekaan. Kontribusinya dalam membentuk karakter bangsa dan memberikan pendidikan berbasis keagamaan sangat signifikan.
BACA JUGA:Kemenag Efisiensi Anggaran, Dipotong Rp12 Triliun, Pertahankan Gaji Pegawai dan Beasiswa
Menag juga menegaskan bahwa pesantren memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi umat. “Kemenag terus berkomitmen mengembangkan pesantren sebagai tempat pembelajaran yang aman, ramah anak, dan inklusif,” tuturnya.
6 Pemberdayaan Ekonomi Umat
Sementara itu, dalam upaya Pemberdayaan Ekonomi Umat, Kemenag akan memperkuat tata kelola dana sosial keagamaan seperti zakat dan wakaf agar lebih optimal dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat.
BACA JUGA:Kemenag Umumkan Daftar Jamaah Haji Khusus yang Berhak Lunasi Biaya Haji
Zakat misalnya, potensinya mencapai Rp 327 triliun. Tapi yang terhimpun baru sekitar Rp 41 triliun. “Penghimpunan dana sosial harus maksimal dan distribusinya tepat sasaran sehingga berdampak pada pemberdayaan ekonomi umat,” kata Menag.
7 Sukses Haji
Haji 2025 kemungkinan menjadi tahun terakhir pelaksanaan haji yang dikelola oleh Kementerian Agama, sehingga Kemenag berupaya memberikan warisan terbaik dalam penyelenggaraannya.
BACA JUGA:Biaya Haji 2025 Turun, Kemenag: Jamaah Dapat Manfaat dari Efisiensi dan Negosiasi
Upaya peningkatan kualitas layanan haji juga dilakukan melalui penguatan ekosistem ekonomi haji, termasuk peningkatan ekspor bahan makanan nusantara serta kebutuhan jamaah.
Selain itu, Kemenag akan menerapkan skema murur (mabit di Muzdalifah) dan tanazul yang lebih sistematis agar pelayanan lebih efisien. Sebagai bentuk transparansi, Kemenag membuat terobosan dengan menampilkan daftar nama jamaah haji, baik reguler maupun khusus.
8 Digitalisasi Tata Kelola
BACA JUGA:Ini 3 Maskapai Pilihan Kemenag yang Layani Jamaah Haji 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: