Dirut Pertamina Akui Sempat 'Menghilang' setelah Kasus Pertamax Oplosan Terbongkar, Ini Alasannya..

Dirut Pertamina Akui Sempat 'Menghilang' setelah Kasus Pertamax Oplosan Terbongkar, Ini Alasannya..

Dirut PT Pertamina (Persero) dalam RDP bersama Komisi VI DPR RI-Akun YouTube @TVRPARLEMEN-

HARIAN DISWAY – Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri akhirnya buka suara terkait kasus dugaan korupsi yang menyeret sejumlah pejabat Pertamina.

Dalam rapat dengan Komisi VI DPR RI, Selasa, 11 Maret 2025, Simon mengakui sempat sengaja menghilang untuk menghormati proses hukum yang sedang berjalan.

“Kami tidak ingin pada saat itu, termasuk saya sendiri, tidak ingin muncul dulu supaya tidak terlalu memperkeruh suasana,” ucap Simon dalam rapat.

BACA JUGA:Harga BBM di Shell dan BP Naik, Pertamina Pertahankan Harga Pertamax dan Pertalite

Dengan begitu, Kejagung bisa bekerja lebih leluasa untuk mengusut kasus tersebut. Sedangkan di satu sisi, PT Pertamina juga melakukan evaluasi di internal. 

Simon lantas menyampaikan permintaan maaf kepada rakyat Indonesia dan berjanji memperbaiki tata kelola perusahaan.

Sebagai bentuk keterbukaan, Simon membagikan nomor pribadi untuk menampung keluhan masyarakat dan berkomitmen menindak tegas SPBU nakal bersama aparat penegak hukum.

BACA JUGA:Kejagung Panggil Empat Pejabat Pertamina Atas Kasus Korupsi Minyak Mentah

Simon merasa tetap harus bertanggung jawab meskipun kasus itu terjadi sebelum era kepemimpinannya. 

“Tentunya saya hadir tampil untuk meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia atas kejadian yang tentunya sangat membawa kegaduhan di masyarakat,” ungkapnya. 

Simon pun meminta agar diberi kesempatan untuk bekerja keras sehingga dapat kembali mendapatkan kepercayaan serta kebanggaan dari masyarakat. 

BACA JUGA:Korupsi di Pertamina, Jalan Menuju Kehancuran Negara?

Sebagai bentuk transparan dan keterbukaan, PT Pertamina telah memiliki layanan call center di 135.

Selain itu, pada saat konferensi pers bersama Kejaksaan Agung, Simon juga telah memberikan nomor pribadi miliknya untuk menampung aspirasi, keluhan, dan mendapatkan masukan secara langsung. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: