5 Villain Anime Paling Jahat Sepanjang Masa

Lima villain anime paling jahat yang tak hanya kuat, tapi juga merusak mental protagonis. --Dafunda.com
HARIAN DISWAY - Setiap cerita butuh seorang pahlawan. Tapi tanpa kehadiran villain yang kuat, karakter pahlawan tidak akan pernah berkembang.
Bayangkan Son Goku tanpa Frieza, Guts tanpa Griffith, atau Dr. Tenma tanpa Johan Liebert. Semua pertarungan epik, semua dilema moral yang membuat kisah mereka begitu menarik, lahir dari satu hal: kehadiran seorang villain yang benar-benar jahat.
Namun, tidak semua villain diciptakan sama. Beberapa hanya menjadi batu loncatan untuk sang protagonis. Jadi sekadar lawan yang harus dikalahkan di satu arc sebelum cerita bergerak ke tantangan berikutnya.
BACA JUGA:OP Banget! 5 Hal tentang Dr Doom, Villain Avengers yang Diperankan Robert Downey Jr
Tapi ada pula villain yang begitu jahat, begitu melekat dalam ingatan, hingga kehadiran mereka terasa nyata. Bahkan setelah cerita berakhir.
Mereka bukan hanya musuh yang kuat secara fisik. Tapi juga ancaman psikologis yang menghancurkan kehidupan karakter lain dengan cara yang lebih dalam dan menyakitkan.
Kejahatan mereka tidak hanya sekadar aksi brutal atau penghancuran skala besar. Tapi juga permainan pikiran, pengkhianatan, dan manipulasi yang mengubah kehidupan para protagonis selamanya.
Beberapa dari mereka bahkan membuat kita bertanya-tanya: apakah mereka benar-benar jahat, atau hanya hasil dari dunia yang telah menciptakan mereka seperti itu?
Ambisi, kekuasaan, dendam, atau sekadar kenikmatan dalam menyaksikan penderitaan orang lain. Motivasi para villain itu beragam.
Tapi satu hal yang pasti, mereka adalah karakter yang membuat cerita terasa lebih hidup. Kehadiran mereka mengubah pahlawan yang awalnya naif menjadi lebih matang, lebih kuat, dan lebih sadar akan realitas dunia.
BACA JUGA:Kim Hieora Berubah Jadi Villain Eksentrik dalam The Uncanny Counter 2
Berikut 5 villain anime paling jahat. Mereka bukan hanya menghancurkan dunia di sekitarnya. Tapi juga meninggalkan luka yang tak akan pernah sembuh bagi mereka yang terlibat.
1. Johan Liebert (Monster) – Wajah Tampan, Jiwa Iblis
Johan Liebert adalah salah satu villain paling menakutkan yang pernah ada dalam sejarah anime. Tidak seperti kebanyakan antagonis yang mengandalkan kekuatan fisik atau senjata. Johan menggunakan otaknya.
Kejahatannya begitu halus, begitu cerdas. Hingga sulit untuk mendeteksi kapan ia akan menyerang. Ia tidak membutuhkan kekuatan super untuk menghancurkan seseorang. Hanya perlu kata-kata dan sedikit manipulasi psikologis.
BACA JUGA:Kabar Gembira untuk Villains: Xdinary Heroes Comeback April Mendatang
Sejak kecil, Johan sudah memiliki sisi gelap yang menakutkan. Ia adalah anak yang diciptakan sebagai eksperimen dalam proyek rahasia.
Alih-alih tumbuh menjadi seseorang yang ingin menghancurkan dunia dengan tangannya sendiri, ia lebih memilih merusak orang lain dari dalam.
Ia mengubah orang-orang baik menjadi monster. Membuat mereka melakukan kejahatan atas kemauan sendiri.
BACA JUGA:Review Stranger Things Season 4 (2): Siapakah Villain Sebenarnya Musim Ini?
Salah satu momen paling kejam dalam Monster adalah ketika Johan memanipulasi seorang pria. Hingga pria itu membunuh keluarganya sendiri. Lalu menyadari bahwa semua itu hanya permainan pikiran Johan.
Yang membuat Johan semakin mengerikan adalah sikapnya yang nyaris tanpa emosi. Ia bisa tersenyum lembut sambil menyaksikan dunia di sekitarnya hancur.
Bahkan ketika ia hampir mati, ia tetap mempertahankan ketenangannya. Villain sejati yang membuktikan bahwa kejahatan terbesar tidak selalu datang dari mereka yang berteriak dan mengancam. Tapi justru dari mereka yang berbicara dengan tenang dan lembut.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Anime Menunggu Waktu Berbuka selama Ramadan
2. Griffith (Berserk) – Pengkhianatan yang Mengubah Dunia
Dari pemimpin yang karismatik hingga pengkhianat kejam, Griffith adalah bukti bahwa ambisi bisa menghancurkan segalanya. --wallpaperacsess
Griffith adalah villain yang bisa membuat penonton anime dan pembaca manga merasa muak dan marah dalam waktu bersamaan. Ia bukan hanya sekadar jahat. Tapi juga pengkhianat.
Awalnya, Griffith adalah seorang pemimpin karismatik dari Band of the Hawk, sekelompok tentara bayaran yang penuh impian.
Ia tampak seperti pahlawan. Seseorang yang memiliki visi besar untuk dunia. Tapi, di balik wajah tampan, tersimpan ambisi tanpa batas. Itu membuatnya siap melakukan apa saja demi mencapai tujuan.
BACA JUGA:Trailer Anime Devil May Cry Sajikan Aksi Dante, Vergil dan Lady
Momen paling mengerikan dalam Berserk adalah ketika Griffith mengorbankan semua anggota Band of the Hawk dalam ritual Eclipse.
Demi menjadi anggota God Hand, ia rela menjadikan sahabat-sahabatnya santapan bagi iblis. Lebih dari itu, ia melakukan hal yang jauh lebih kejam: menodai Casca di depan mata Guts, sahabat sekaligus orang yang selalu percaya padanya.
Keputusan Griffith menunjukkan tentang bagaimana ambisi bisa membutakan seseorang. Hingga ia tak lagi peduli pada siapa pun. Bahkan mereka yang sudah mengorbankan segalanya untuknya.
BACA JUGA:Moonrise, Anime Baru Wit Studio Tayang 10 April di Netflix
Griffith adalah bukti bahwa villain terbaik adalah mereka yang awalnya tampak seperti pahlawan. Sebelum akhirnya menunjukkan wajah asli mereka yang mengerikan.
3. Makunouchi Shougo (Psycho-Pass) – Kejahatan dengan Justifikasi Moral
Bersembunyi di balik ideologi perlawanan, Makunouchi Shougo menantang sistem dengan cara paling berdarah. --Alpha Coder
Tidak semua villain adalah monster yang berbuat jahat tanpa alasan. Beberapa dari mereka percaya bahwa yang mereka lakukan adalah untuk menunjukkan kebenaran. Makunouchi Shougo dari Psycho-Pass adalah contoh sempurna dari konsep itu.
Ia bukan sekadar pembunuh berantai biasa. Ia adalah seseorang yang percaya bahwa dunia yang dikontrol oleh sistem Sibyl adalah dunia yang salah.
BACA JUGA:Anime Hotel Inhumans Siap Tayang Juli, Kisah Hotel yang Melayani Para Pembunuh Bayaran
Sibyl adalah sistem yang digunakan untuk mengukur kecenderungan kriminal seseorang. Jika skor kriminal seseorang terlalu tinggi, mereka akan dianggap berbahaya. Bahkan sebelum melakukan kejahatan.
Itu adalah sistem yang dianggap adil oleh masyarakat. Tapi Shougo melihatnya dari perspektif lain. Baginya, sistem itu tidak manusiawi.
Ia ingin menghancurkan sistem itu dan membuktikan bahwa kejahatan tidak bisa diukur hanya dengan angka.
BACA JUGA:Utahime Dream Akan Diadaptasi Menjadi Anime, Tampilkan Persaingan Utahime dalam Lagu dan Pertunjukan
Namun, cara yang ia tempuh justru penuh darah. Ia membunuh orang, menciptakan kekacauan, dan mempermainkan pihak berwenang. Demi membuktikan bahwa dunia tanpa kebebasan sejati tidak layak dipertahankan.
Shougo adalah tipe villain yang membuat penonton bertanya-tanya, apakah ia benar-benar salah? Ataukah ia hanya seseorang yang berani menantang sistem yang sebenarnya korup?
4. Frieza (Dragon Ball) – Penguasa Semesta yang Kejam
Tanpa alasan moral atau dendam, Frieza adalah definisi kejahatan murni yang menikmati penderitaan korbannya. --pinterest
Menyebut daftar villain anime, tak lengkap tanpa menyebut nama Frieza dari Dragon Ball. Jika kebanyakan villain memiliki alasan di balik kejahatan mereka—entah itu trauma, ambisi, atau ideologi—Frieza adalah pengecualian. Ia jahat karena ia bisa. Ia menikmati kekacauan, kematian, dan penderitaan orang lain.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Anime Menunggu Waktu Berbuka selama Ramadan
Frieza adalah penguasa galaksi yang tak punya belas kasihan. Ia menghancurkan planet tanpa ragu, memperbudak ras lain, dan membunuh siapa saja yang menentangnya.
Yang paling terkenal tentu saja momen saat ia membunuh Krillin di Planet Namek. Peristiwa itu memicu Goku berubah menjadi Super Saiyan untuk pertama kalinya.
Kejahatan Frieza juga terletak pada kepuasannya dalam menyiksa musuh-musuhnya. Ia tidak sekadar membunuh. Ia bermain-main dengan korbannya, membuat mereka merasakan penderitaan sebelum akhirnya menghabisi mereka.
Ia adalah villain klasik yang tetap bertahan selama bertahun-tahun. Sebagai salah satu yang paling ikonik dalam dunia anime.
5. Shou Tucker (Fullmetal Alchemist: Brotherhood) – Pengkhianatan yang Tak Termaafkan
Kejahatan tak selalu datang dari musuh, tapi bisa juga dari ayah yang mengorbankan keluarganya sendiri. --IGN
Jika Griffith adalah pengkhianat dalam skala epik, maka Shou Tucker adalah pengkhianat dalam bentuk yang paling menyakitkan secara personal.
BACA JUGA:Anime Independen Volicia of Pluto Kembali dengan Petualangan Baru di Gunjo
Ia bukan seseorang yang ingin menguasai dunia atau menghancurkan sistem. Tapi ia melakukan sesuatu yang jauh lebih mengerikan: mengorbankan keluarganya sendiri demi ambisi pribadi.
Sebagai seorang ahli alkimia, Shou Tucker dihadapkan pada tekanan besar untuk menghasilkan penelitian yang bermanfaat.
Tapi ketika ia kehabisan ide, ia melakukan sesuatu yang tak termaafkan: menggabungkan putrinya Nina dengan anjing peliharaan mereka dalam eksperimen chimera.
Hasilnya? Makhluk setengah manusia, setengah anjing. Mahluk itu masih memiliki kesadaran Nina, tapi tak lagi bisa berpikir atau berbicara dengan normal.
Itu adalah kebiadaban. Shou Tucker menunjukkan betapa ambisi bisa menghapus moral seseorang. Bahkan sampai membuatnya tega mengorbankan darah dagingnya sendiri.
Adegan itu begitu ikonik dan traumatis bagi banyak penggemar anime. Membuat Shou Tucker dijuluki sebagai salah satu villain paling dibenci sepanjang masa.
BACA JUGA:Adaptasi Anime Night of the Living Cat Telah Diumumkan, Hadirkan Misteri Wabah Kucing
Lima villain itu bukan hanya sekadar jahat. Tapi mereka juga meninggalkan bekas yang mendalam dalam dunia anime.
Mereka membuktikan bahwa kejahatan bisa datang dalam berbagai bentuk—dari penguasa galaksi yang kejam, pemimpin yang mengkhianati sahabatnya, hingga seorang ayah yang menghancurkan anaknya sendiri.
Pada akhirnya, seorang villain yang baik bukan hanya tentang seberapa kuat mereka. Tapi juga seberapa dalam mereka bisa mengoyak hati penonton. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: