Tiongkok Genjot Low-Altitude: Manfaatkan Ruang Udara untuk Dongkrak Perekonomian

DUA TEKNISI merakit drone yang bisa terbang dan mendarat secara vertikal di Hohhot, Kawasan Otonomi Mongolia Dalam, 28 Februari 2025.-CHINA DAILY-
TIONGKOK terus mendorong perkembangan ekonomi low-altitude. Yakni, memanfaatkan ruang udara berketinggian rendah yang bernilai ekonomis. Dan itu akan menjadi sektor strategis yang menjadi mesin pertumbuhan baru bagi negara tersebut.
Penguatan sektor itu kembali masuk dalam Laporan Kerja Pemerintah tahun ini. Dan hal tersebut disampaikan pada 5 Maret 2025 dalam sesi tahunan Kongres Rakyat Nasional ke-14.
Pemerintah Tiongkok menegaskan akan mendorong penerapan teknologi baru, produk, dan skenario dalam industri low-altitude. Industri itu meliputi penerbangan komersial, pariwisata low-altitude, olahraga udara, hingga drone untuk pelayanan konsumen.
Pengembangan sektor itu dianggap penting untuk mendorong jenis konsumsi baru. Ujungnya, pertumbuhan ekonomi bisa dikatrol.
BACA JUGA:Memanas! 45 Pesawat Militer Tiongkok Berkeliaran di Dekat Taiwan
BACA JUGA:Tiongkok Kumpulkan Petinggi-Petinggi Perusahaan Mutakhir
Menurut Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok (CAAC), nilai pasar ekonomi low-altitude Tiongkok diperkirakan mencapai 1,5 triliun yuan (sekitar Rp 3,5 kuadriliun) pada tahun ini. Dan jumlah itu diperkirakan meningkat dua kali lipat pada 2035.
Pemerintah pusat dan daerah di berbagai wilayah Tiongkok pun terus meluncurkan kebijakan-kebijakan yang mendukung pertumbuhan sektor tersebut.
“Kami telah mengalami perkembangan pesat. Sejak awal tahun ini, sejumlah kota di Tiongkok mulai membangun infrastruktur untuk mendukung ekonomi low-altitude,” ujar Fu Changyin, Direktur Pemasaran Volant Aerotech, perusahaan pengembang eVTOL alias pesawat elektrik yang bisa lepas landas dan mendarat secara vertikal.
MOBIL TERBANG produksi XPENG dipamerkan pada Mobile World Congress di Barcelona, 4 Maret 2025.-JOSEP LAGO-AFP-
Guangdong menjadi provinsi terdepan dengan lebih dari 10.000 perusahaan yang bergerak di industri terkait. Sekitar 30 persen dari seluruh rantai industri low-altitude Tiongkok berada di provinsi tersebut.
Guangzhou dan Shenzhen bahkan telah meluncurkan berbagai kebijakan untuk mendukung sektor tersebut. Misalnya, pembangunan infrastruktur hingga penyusunan regulasi yang lebih ramah industri.
Salah satu contoh penerapan teknologi baru dalam ekonomi low-altitude adalah unit mobil terbang Xpeng Motors, Xpeng Aeroht. Perusahaan tersebut mengembangkan Land Aircraft Carrier. Yakni, mobil yang mampu menyimpan "pesawat" di dalam "bagasi"-nya. Produk tersebut dipamerkan dalam Zhuhai Airshow pada November 2024.
Grafis by Gusti--
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: