Tradisi Takbir Keliling Jelang Idulfitri Simbol Persatuan Umat

Tradisi Takbir Keliling Jelang Idulfitri Simbol Persatuan Umat

Takbiran keliling dilakukan untuk mengumandangkan takbir sebagai bentuk rasa syukur atas kemenangan setelah sebulan berpuasa di bulan Ramadan, sekaligus untuk merayakan hari besar Islam. --iStockphoto

Kendaraan-kendaraan tersebut sering kali dihias dengan berbagai ornamen yang menarik dan bernuansa Islami, seperti miniatur masjid, kaligrafi, atau simbol-simbol keagamaan lainnya.

BACA JUGA: Tip Memilih Oleh-Oleh Terbaik untuk Kerabat di Kampung Halaman

BACA JUGA: Sinopsis Film Qodrat 2: Vino G Bastian Lawan Teror Iblis di Pabrik Tua, Tayang Lebaran 2025

Di era modern ini penggunaan alat pengeras suara seperti toa ataupun sound system juga makin umum, memungkinkan suara takbir dan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an terdengar lebih luas.

Sebagian ulama berpendapat, takbiran keliling adalah praktik yang diperbolehkan atau bahkan dianjurkan sebagai bentuk syiar Islam dan ekspresi kegembiraan dalam menyambut hari raya.

Namun, pelaksanaannya juga harus memperhatikan situasi dan tidak menimbulkan kerugian di masyarakat. Dengan perkembangan yang pesat ini ada juga pandangan yang kurang sependapat dengan ini.

Dikhawatiran bahwa esensi religius dari takbir tergeser oleh aspek hiburan yang berlebihan, misalnya penggunaan musik yang kurang sesuai dengan agama. 

BACA JUGA: 6 Fakta Seputar Idulfitri yang Perlu Diketahui

BACA JUGA: Tip Merawat Kendaraan sebelum Dipakai Mudik Lebaran

Tradisi ini bukan hanya sebagai bentuk ibadah, tetapi juga sebagai simbol persatuan umat Islam di Indonesia yang merayakan hari kemenangan dengan penuh suka cita.

Meskipun hampir lekang oleh zaman, penting bagi kita untuk menjaga esensi takbir keliling ini, dengan menanamkan kembali nilai-nilai mengenai tradisi ini kepada generasi kita dan juga generasi mendatang. (*)

*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Negeri Surabaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber