Tradisi Takbir Keliling Jelang Idulfitri Simbol Persatuan Umat

Tradisi Takbir Keliling Jelang Idulfitri Simbol Persatuan Umat

Takbiran keliling dilakukan untuk mengumandangkan takbir sebagai bentuk rasa syukur atas kemenangan setelah sebulan berpuasa di bulan Ramadan, sekaligus untuk merayakan hari besar Islam. --iStockphoto

HARIAN DISWAY - Malam terakhir Ramadan menuju Syawal, di sebuah perkampungan dan diikuti oleh segala kalangan yang ramai ikut serta, baris berbaris menyalakan obor demi memeriahkan malam takbiran. 

Itulah yang dinamakan takbir keliling. Sebuah pemandangan yang merupakan salah satu tradisi khas yang dilaksanakan umat muslim di Indonesia ketika menjelang perayaan Idulfitri maupun Iduladha. Bagaimana sejarah takbir keliling itu terjadi?

Islam diperkirakan masuk ke wilayah Indonesia sekitar abad ke-13 Masehi melalui aktivitas perdagangan para saudagar muslim dari Arab, Persia, dan India, serta pengaruh kebudayaan yang disebarkan kaum sufi.

Proses penyebaran Islam di Indonesia berlangsung secara damai dan bertahap, sehingga memungkinkan terjadinya akulturasi. hal ini menghasilkan corak keislaman yang khas di Indonesia. 

BACA JUGA: Sejarah Tradisi Mudik Lebaran di Indonesia: Dari Zaman Kerajaan hingga Era Modern

BACA JUGA: 4 Tradisi Masyarakat Bali setelah Nyepi, Ada Mandi Lumpur dan Omed-omedan

Banyak praktik keagamaan yang diwarnai oleh unsur-unsur budaya setempat. Beberapa catatan sejarah menyebutkan bahwa takbir keliling dilakukan oleh para ulama dan santri yang pernah menimba ilmu di pondok pesantren.
Takbir keliling dilakukan untuk mengumandangkan takbir sebagai bentuk rasa syukur atas kemenangan setelah sebulan berpuasa di bulan Ramadan, sekaligus untuk merayakan hari besar Islam. --iStockphoto

Tepatnya pada masa Kesultanan Demak pada abad ke-15 sebagai salah satu cara melakukan dakwah Islam. Tradisi ini umumnya dilakukan secara berkelompok dan beriringan mengumandangkan kalimat takbir.

Demikian yang diucapkan oleh peserta takbir keliling: “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaha Illallahu Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahilhamd,” sembari berkeliling di lingkungan tempat tinggal.

Takbir keliling dilakukan untuk mengumandangkan takbir sebagai bentuk rasa syukur atas kemenangan setelah sebulan berpuasa di bulan Ramadan, sekaligus untuk merayakan hari besar Islam. 

BACA JUGA: Tip Merawat Kendaraan sebelum Dipakai Mudik Lebaran

Pada awalnya kegiatan ini dilakukan dengan berjalan kaki, warga beriringan membawa obor serta diiringi suara meriah dari bedug, kentongan, dan alat musik tradisional lainnya.

Takbir keliling menjadi momen yang sangat dinantikan karena memberikan rasa kehangatan, kebersamaan, dan kegembiraan dalam menyambut hari kemenangan.
Tradisi takbir keliling bukan hanya sebagai bentuk ibadah, tetapi juga sebagai simbol persatuan umat Islam di Indonesia yang merayakan hari kemenangan dengan penuh suka cita. --iStockphoto

Seiring berjalannya waktu, tradisi takbiran keliling di Indonesia mengalami evolusi. Jika pada awalnya tradisi ini dilakukan dengan berjalan kaki, kini masyarakat lebih banyak menggunakan kendaraan untuk berkeliling.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber