3 Monster Unik yang Dikalahkan Sanraku di Shangri-La Frontier

3 Monster Unik yang Dikalahkan Sanraku di Shangri-La Frontier

Ini dia tiga monster unik yang dilawan Sanraku pada serial anime Shangri-la Frontier. --animecorner

HARIAN DISWAYShangri-La Frontier bukan sekadar VRMMO biasa. Di dunia digital yang brutal itu, pemain berburu tantangan terberat. Dan bagi Rakurou Hizutome—alias Sanraku—semakin sulit lawan, semakin ia bersemangat.

Sebagai trash game hunter yang terbiasa dengan permainan daring yang jelek, Sanraku punya kemampuan unik dalam membaca pola musuh dan bertahan dari serangan mematikan. Tapi bahkan ia pun harus mengeluarkan seluruh kemampuannya ketika menghadapi lima monster unik berikut ini.

Kelima makhluk ini bukan sekadar bos biasa. Mereka adalah entitas yang menuntut strategi di luar nalar, kecepatan reaksi luar biasa, serta keberanian untuk menghadapi kematian berkali-kali.

Masing-masing memiliki cerita, mekanik, dan atmosfer tersendiri yang membuat pertempuran melawan mereka menjadi legenda dalam komunitas Shangri-La Frontier.

1. Wethermon, The Tombguard


Wethermon, penjaga makam suci dengan kemampuan menyerang yang berubah-ubah sesuai dengan pola pemain. --Mover

Sebagai penjaga makam suci, Wethermon bukan sekadar lawan tangguh, tetapi juga ujian bagi pemain yang ingin masuk ke bagian terdalam dunia Shangri-La Frontier.

Monster itu dikenal dengan desainnya yang mengerikan. Dengan tampang seorang ksatria berbaju zirah hitam dengan jubah panjang yang tertiup angin, diiringi tatapan kosong dari helm berongga yang memancarkan cahaya merah.

Pertarungan melawan Wethermon lebih dari sekadar adu kekuatan. Sang Tombguard memiliki gaya bertarung yang berubah-ubah sesuai dengan pola serangan pemain.

Jika Sanraku mencoba menghindar terlalu sering, Wethermon akan mengubah serangan menjadi jebakan mematikan. Jika dia mencoba menyerang langsung, Wethermon menggunakan perisainya untuk membalas dengan kecepatan yang sulit diantisipasi.

Namun, yang paling unik adalah Curse of Eternity. Sebuah mekanik yang membuat Sanraku tidak bisa mengulang pertarungan begitu ia mati. Ini memaksa pemain untuk menyusun strategi dengan sempurna dalam satu kali percobaan.

BACA JUGA:Shangri-La Frontier Lanjut ke Musim Ketiga, Petualangan Sunraku Makin Panas

BACA JUGA:Shangri-La Frontier Musim 2, Arc Baru GGC Hadir dengan Tantangan Seru

2. Lycagon, the Nightslayer


Lycagon The Nightslayer, monster srigala hitam yang mengerikan. --Sportkeeda

Lycagon the Nightslayer, makhluk yang dikenal sebagai salah satu dari Seven Colossi ini bukan sekadar musuh biasa. Dia adalah sosok legendaris yang berperan sebagai antagonis utama, dan hadir dengan aura mengerikan yang membuat bahkan pemain terbaik sekalipun harus berhati-hati.

Lycagon adalah seekor serigala raksasa dengan bulu hitam kebiruan yang mengilap, matanya berwarna oranye dengan pupil oranye pucat yang bersinar di tengah gelapnya malam.

Selain penampilannya yang menyeramkan, ia dikenal dengan kemampuannya untuk menyatu dengan kegelapan, menggunakan bayangan di sekitarnya sebagai senjata yang tak bisa dilawan.

Sebagai makhluk nokturnal, Lycagon memanfaatkan kegelapan malam sepenuhnya, mengubah dirinya menjadi kabut gelap yang mengelilingi tubuhnya, siap menyerang tanpa peringatan.

Tidak hanya itu, serangan khasnya, invisible attack, memungkinkan Lycagon untuk menyerang dengan cara yang hampir mustahil untuk diprediksi, merusak avatar pemain dalam sekejap tanpa terlihat oleh mata mereka.

Namun, yang paling menakutkan dari Lycagon adalah Lycagon’s Marking, sebuah kutukan yang diberikan kepada pemain yang berhasil bertahan dalam pertempuran melawan dirinya.

Mereka yang diberi tanda itu tidak hanya kehilangan kemampuan untuk mengenakan peralatan di tempat tanda tersebut, tetapi juga dihantui oleh efek kutukan yang membuat mereka menjadi incaran monster yang lebih kuat.

Meskipun demikian, ada satu cara untuk mengangkat kutukan tersebut: mengalahkan Lycagon atau berdoa kepada seorang Santo.

Kekuatan dan kecerdikannya membuat Lycagon menjadi lawan yang harus direncanakan dengan hati-hati. Bahkan para pemain top, yang telah menaklukkan banyak tantangan, harus merencanakan serangan mereka dengan strategi matang agar bisa bertahan melawan serigala malam yang mengerikan tersebut.

Tetapi jika seorang pemain berhasil mengalahkan salah satu klon bayangannya, mereka akan mendapatkan tanda luka sebagai tanda kemenangan, meskipun itu berarti mereka akan menjadi sasaran utama para monster lain.

Begitulah cara dunia Shangri-La Frontier berputar: kemenangan membawa kebanggaan, tetapi juga mengundang tantangan yang lebih besar.

Lycagon the Nightslayer lebih dari sekadar monster dalam game. Ia adalah simbol dari kegelapan yang tak bisa diprediksi, dan bagi siapa saja yang berani menantangnya, mereka harus siap dengan segala konsekuensinya.

BACA JUGA:Episode Perdana Anime Shangri-La Frontier Fokus pada Arthur dan Oikatzo

BACA JUGA:Anime Shangri-La Frontier Season 2 Part 2 Diharapkan Bisa Lebih Baik dari Season 1

3. Ctarnidd of the Abyss


Ctarnidd of the Abyss, monster laut yang mengacak-acak kota. --Wiki Fandom

Dikenal sebagai salah satu dari Seven Colossi, Ctarnidd bukan sekadar monster laut biasa. Dengan bentuknya yang mengerikan dan kemampuan yang melampaui pemahaman pemain, ia menjadi simbol kekuatan tak terbendung yang hanya bisa dihadapi dengan perencanaan matang dan keberanian luar biasa.

Ctarnidd pertama kali muncul sebagai monster dengan wujud gurita raksasa, namun jauh dari makhluk laut biasa. Sebagai entitas yang berasal dari luar angkasa, makhluk tersebut memiliki latar belakang yang kelam.

Dahulu, saat kota Ruluia diserang oleh makhluk misterius yang disebut Blue, sang Raja mengadakan perjanjian dengan Ctarnidd untuk menyelamatkan kotanya. Namun, alih-alih menyelamatkan penduduk, Ctarnidd justru menyeret seluruh kota ke dasar lautan, meninggalkan kehancuran dalam jejaknya.

Keberadaan Ctarnidd dalam Shangri-La Frontier mengubah seluruh mekanisme permainan, menciptakan tantangan yang lebih besar bagi para pemain yang ingin menaklukkan kekuatan kosmik ini.

Pertarungan melawan Ctarnidd terdiri dari beberapa fase, masing-masing dengan tantangan dan teka-teki tersendiri. Fase pertama, Delusion, adalah perangkap yang menguji kecerdikan pemain untuk menghindari perangkap mental yang memanipulasi pikiran mereka.

Namun, begitu fase kedua dimulai, pertempuran sejati dimulai dengan munculnya tentakel-tentakel besar yang menyerang dengan cepat.

Setiap fase membawa tantangan berbeda, mulai dari menggulingkan grails yang mengubah aturan permainan hingga menghadapi bentuk humanoid Ctarnidd yang mengimitasi senjata para pemain melalui skill Reflexus.

Keunikan lain dari Ctarnidd adalah fase Illusion dan Imagination, yang membuatnya semakin kompleks. Dalam fase terakhir, Ctarnidd memanfaatkan kecerdasan buatan untuk mempelajari taktik lawan, mengubah cara bertarung para pemain dan memaksa mereka untuk beradaptasi.

Ini bukan lagi sekadar pertarungan biasa, melainkan sebuah simulasi taktis yang menguji semua kemampuan pemain dalam menghadapi musuh yang semakin kuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: