Korban Jiwa Gempa Myanmar Tembus 2.000 orang, Harapan Menemukan Korban Selamat Mulai Pudar

Korban Jiwa Gempa Myanmar Tembus 2.000 orang, Harapan Menemukan Korban Selamat Mulai Pudar

Foto udara ini menunjukkan lokasi runtuhnya gedung yang sedang dibangun di Bangkok pada 29 Maret 2025, sehari setelah gempa bumi melanda wilayah tengah Myanmar dan Thailand.-STR / AFP-

HARIAN DISWAY - Upaya pencarian korban di reruntuhan bangunan masih terus dilakukan di Mandalay, Myanmar. Hanya saja, intensitasnya mulai berkurang. Di sisi lain, pencarian untuk korban yang selamat juga sudah mulai redup. 

Sementara, beberapa penduduk terpaksa masih tidur di ruang terbuka. Sudah tiga malam. Setelah gempa besar yang terjadi Jumat 28 Maret 2025, menewaskan setidaknya sebanyak 2.056 orang di Myanmar. Lebih dari 3.900 orang dilaporkan terluka. Dalam pernyataan yang disampaikan oleh juru bicara junta, disebutkan bahwa 270 orang lainnya masih hilang.

Kondisi cuaca yang ekstrem dengan suhu diperkirakan mencapai 40 derajat Celcius memperburuk situasi. Cuaca panas yang menyengat menguras tenaga para pekerja penyelamat. Juga mempercepat proses pembusukan jenazah. Sehingga menyulitkan proses identifikasi.


Seorang biksu Buddha berjalan melewati Istana Mandalay yang rusak saat matahari terbenam di Mandalay pada 31 Maret 2025, tiga hari setelah gempa mematikan di Myanmar.-Sebastien BERGER / AFP-

Sebuah adegan tragis terjadi di blok apartemen yang runtuh di Mandalay pada Minggu 30 Maret 2025 malam. Kala itu tim penyelamat mengira bakal menyelamatkan seorang wanita hamil yang terjebak di bawah puing-puing selama lebih dari 55 jam.

BACA JUGA:Gempa Dahsyat Myanmar-Thailand Tewaskan Lebih dari 700 Orang, Tim Penyelamat Terus Mencari Korban

Mereka terpaksa mengamputasi kakinya agar bisa mengeluarkannya. Namun setelah berhasil diselamatkan, wanita tersebut dinyatakan meninggal. “Kami sudah mencoba segalanya untuk menyelamatkannya,” kata salah satu petugas medis. 

Di sisi lain, pada Senin, 31 Maret 2025, umat Muslim berkumpul di dekat masjid yang hancur di Mandalay untuk melaksanakan salat Idulfitri. Menandai berakhirnya bulan suci Ramadan. Pemakaman bagi ratusan korban juga diperkirakan akan berlangsung pada hari yang sama.


Para pasien berbaring di tempat tidur di kompleks Rumah Sakit Umum Mandalay di Mandalay pada 31 Maret 2025, tiga hari setelah gempa mematikan di Myanmar.-Sai Aung MAIN / AFP-

Gempa awal berkekuatan 7,7 magnitudo mengguncang dekat Mandalay pada Jumat siang, 28 Maret 2025. Disusul dengan gempa susulan berkekuatan 6,7 magnitudo beberapa menit kemudian.

Guncangan tersebut menyebabkan bangunan ambruk, jembatan roboh, dan jalan-jalan retak, dengan kerusakan terparah terlihat di wilayah tengah Myanmar.

BACA JUGA:Korban Gempa Myanmar Lebih dari 1.600 Orang, Pemimpin Junta Minta Bantuan Internasional

Gempa Susulan Menyebabkan Kepanikan

Sepanjang akhir pekan, gempa susulan terus terasa di Mandalay. Kondisi itu membuat penduduk berulang kali lari ke jalan-jalan dalam kepanikan singkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: