Lebih dari Seribu Orang Korban Tewas Sejak Israel Perbarui Serangan ke Wilayah Gaza

Lebih dari Seribu Orang Korban Tewas Sejak Israel Perbarui Serangan ke Wilayah Gaza

Warga Gaza berlarian menuju pengungsian di wilayah Kota Khan Yunis menyusul serangan Israel di wilayah tersebut pada 31 Maret 2025-Eyad Baba/AFP-

HARIAN DISWAY - Kementerian Kesehatan di Gaza mengumumkan bahwa total 1.042 orang telah terbunuh di wilayah Gaza, Palestina sejak Israel meneruskan serangan pada 18 Maret lalu. 

Serangan besar-besaran Israel kembali dimulai pasca putusnya kerjasama gencata senjata antara Hamas dan pasukan IDF pada minggu kedua bulan Maret lalu. 

Kementerian Kesehatan Gaza menyebut, dari 1.042 orang yang tewas, 41 orang tewas di 24 jam terakhirnya. Dengan jumlah ini, kementerian telah mencatat bahwa warga Gaza yang tewas sejak perang meletus pada 7 Oktober 2023 telah mencapai jumlah 50.399 orang. 

Sehari sebelumnya atau pada Senin, 31 Maret 2025, UNICEF melaporkan 322 orang anak telah meninggal dan 609 lainnya luka-luka di wilayah Palestina dalam 10 hari terakhir. 

BACA JUGA:Warga Gaza Rayakan Idulfitri dengan Luka dan Air Mata

Angkat tersebut termasuk anak-anak yang terbunuh atau terluka ketika ruang perawatan kritis dan operasi di Rumah Sakit Al Nasser di Selatan Gaza terkena serangan bom Israel pada 23 Maret 2025. 

UNICEF dalam pernyataan resminya mengungkapkan bahwa anak-anak yang selamat terpaksa bertahan di tenda-tenda dan puing-puing bangunan.

Setelah 2 sekitar 2 bulan masa gencatan senjata dengan Hamas, Israel akhirnya meneruskan kampanye pemboman ke wilayah pemukiman Gaza pada 18 Maret lalu. 


Warga Palestina mengantre di depan sebuah toko roti saat perayaan Idulfitri, yang menandai berakhirnya bulan suci Ramadan, di Gaza pada 30 Maret 2025.--AFP

Masa gencatan senjata sebelumnya disepakati sejak 19 Januari 2025 lalu dengan dua tahap. Tahap pertama berlangsung lancar dengan pertukaran sandera Hamas ditukar dengan tahanan Palestina. 

Namun, kesepakatan gencatan senjata terhambat saat akhir pekan kedua bulan Maret Israel mengusulkan perpanjangan gencatan senjata tahap pertama. Harapannya, agar Hamas menyerahkan lebih banyak sandera. 

BACA JUGA:Israel Mulai Kembali Serangan Darat ke Gaza, Peringatkan Hamas untuk Segera Bebaskan Sandera

Namun, usulan tersebut ditolak oleh Hamas yang lebih menginginkan perjanjian dilanjutkan ke tahap kedua. Negosiasi pun mandeg dan berujung pada Israel kembali meneruskan serangan. 

"Gencatan senjata di sangat dibutuhkan oleh anak-anak Gaza agar mereka kembali pulih," kata Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell dikutip oleh AFP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: