Persebaya Kembali Berduka, Putut Wijanarko Gelandang Gesit Bajol Ijo Tutup Usia!

Persebaya Kembali Berduka, Putut Wijanarko Gelandang Gesit Bajol Ijo Tutup Usia!

Aksi Putut Wijanarko saat masih membela Persebaya di era perserikatan-Instagram @legendar10-

HARIAN DISWAY - Persebaya kembali berduka dengan berpulangnya Putut Wijanarko. Ia adalah legenda Bajol Ijo (sebutan Persebaya) di era 1990-an.

. Kabar duka ini menyebar cepat, menggugah rasa kehilangan di hati para penggemar dan rekan-rekannya, termasuk legenda Timnas Indonesia seperti Jaya Hartono dan Kurniawan Dwi Yulianto yang turut menyampaikan belasungkawa.

Putut menghembuskan napas terakhirnya pada Selasa, 1 April 2025, di Rumah Sakit Siloam, Surabaya. Ia berjuang melawan penyakit jantung yang dideritanya hingga akhir hayat di usia 55 tahun.

Lahir pada 27 Januari 1969, Putut dikenal sebagai gelandang serang yang lincah dan energik. Ia menjadi bagian dari sejarah dan kesuksesan sepak bola Jawa Timur.

BACA JUGA:Statistik Kapten Persebaya Bruno Moreira di Liga 1 2024/2025, Musim Ini Menurun!

BACA JUGA:Statistik Playmaker Persebaya Francisco Rivera di Liga 1, Makin Garang di Putaran Kedua!

Karier Cemerlang Putut Wijanarko


Persebaya kehilangan legendanya, Putut Wijanarko, pada Selasa, 1 April 2025 di RS Siloam-Instagram @legendar10-

Karier profesional Putut dimulai di Persebaya pada 1989, di mana ia bermain hingga tahun 1996. Selama waktu itu, ia berkesempatan berkolaborasi dengan bintang-bintang besar Bajol Ijo seperti Yusuf Ekodono dan Samsul Arifin.

Selain itu, Putut juga membela Timnas Indonesia, tampil dalam tujuh pertandingan di Kualifikasi Piala Dunia 1994. Hal itu menandai dirinya sebagai pemain yang berpengaruh dalam skena sepak bola nasional.

Setelah gantung sepatu, Putut beralih ke dunia pelatihan. Dengan lisensi B dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), ia mengabdikan diri sebagai pelatih dan berhasil menangani lebih dari sepuluh klub sepak bola Indonesia.

Salah satu pencapaian terbesarnya adalah membawa Persipro Probolinggo promosi dari Divisi I ke Divisi Utama Liga Indonesia pada musim 2008.

Kesuksesannya dalam mengangkat klub-klub ke divisi yang lebih tinggi membuatnya dijuluki 'pelatih spesialis promosi'.

Dalam perjalanan kariernya, Putut juga mengalami cobaan berat, termasuk isu pengaturan skor saat melatih Perserang Serang di Liga 2 musim 2021/2022.

Namun, ia tidak dikenakan sanksi karena tidak terbukti terlibat, menunjukkan integritasnya di dunia yang seringkali penuh tekanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: