TPNPB-OPM Bongkar Alasan Tembak Mati Eks Kapolsek Mulia

Potret Sebby Sambom selaku juru bicara TPNPB-OPM--X
HARIAN DISWAY - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengaku telah melakukan penembakan terhadap eks Kapolsek Mulia Iptu (Purn) Djamal Renhoat. Melalui juru bicara Sebby Sambom, TPNPB-OPM siap bertanggung jawab atas tewasnya pensiunan kepolisian tersebut.
“Kami siap bertanggung jawab atas penembakan terhadap seorang mantan anggota Polsek Mulia di Kabupaten Puncak Jaya, Papua,” kata Sebby pada Selasa, 8 April 2025.
Sebby membongkar alasan penembakan terhadap Iptu Djamal dilakukan karena beraktivitas di wilayah konflik. Kelompok TPNPB-OPM mencurigai eks Kapolsek Mulia tersebut sebagai mata-mata yang dikirim oleh badan intelijen.
“Penembakan tersebut kami lakukan, karena kami telah mengikuti korban selama beraktivitas di wilayah konflik bersenjata,” ungkap Sebby.
BACA JUGA:Puluhan Guru dan Tenaga Kesehatan Dievakuasi dari Yahukimo Pasca Serangan TPNPB-OPM
BACA JUGA:TPNPB-OPM Bakar Sekolah dan Rumah di Yahukimo, 6 Guru Dinyatakan Tewas
Kelompok TPNPB-OPM tidak segan melakukan serangan apabila masih ada pihak-pihak luar yang beraktivitas di wilayah konflik. Sebby mengimbau kepada seluruh imigran Indonesia untuk menarik diri dari wilayah konflik guna mengantisipasi adanya korban lain.
“Peringatan penting terhadap warga sipil orang imigran Indonesia jika terus berkeliaran di wilayah konflik bersenjata kami akan cap sebagai agen intelijen Militer Pemerintah Indonesia,” tuturnya.
Sebby juga menyebut siap melakukan perang apabila pemerintah Indonesia masih tidak mengakui hak kedaulatan orang papua.
“Kami siap melakukan perang sampai dunia kiamat, jika negara Indonesia tidak mengakuia hak kedaulatan orang Papua, dan disampaikan kepada pejabat-pejabat orang Papua untuk hentikan aktivitasnya sebagai agen pembunuhan bagi orang Papua,” paparnya.
BACA JUGA:Korban KKB di Yahukimo Dievakuasi ke Jayapura
BACA JUGA:KKB Serang Guru Dan Nakes di Yahukimo, 1 Tewas, 7 Luka-Luka
Lebih lanjut, pernyataan perang akan terus dilantunkan sampai pemerintah Indonesia melakukan perundingan internasional terkait penyelesaian konflik bersenjata di tanah Papua.
Apabila permintaan tersebut masih tidak dilakukan maka TPNPB-OPM akan terus mengibarkan bendera perang dan menguasai wilayah konflik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: