Merasa Kehidupan Stuck di Usia 20-an, Anda Tidak Sendiri

Salah satu cara melewati fase ini adalah dengan memelihara kesadaran bahwa hidup bukan kompetisi cepat-cepatan. --Pinterest
Padahal setiap orang punya garis waktu masing-masing. Sayangnya algoritma tidak menampilkan perjalanan, hanya pencapaian.
Tantangan lain datang dari dunia kerja. Tak semua lulusan langsung mendapat pekerjaan sesuai bidang atau minat. Banyak yang harus menjalani pekerjaan seadanya demi bertahan. Sementara idealisme terus diuji.
Rasa kecewa terhadap dunia kerja yang tak seindah bayangan membuat banyak orang mempertanyakan ulang tujuan hidup mereka.
BACA JUGA: MUSE: Perjalanan Jimin Mencari Inspirasi dan Jati Dirinya
Faktor finansial juga ikut berperan. Gaji yang tak sebanding dengan biaya hidup, utang pendidikan, dan keinginan untuk hidup mandiri membuat tekanan semakin besar. Belum lagi, keharusan untuk ‘terlihat mapan’ di mata orang lain. Terutama keluarga.
Perasaan stuck juga sering muncul karena terlalu banyak pilihan. Ironisnya, ketika segala kemungkinan terbuka, kita justru bisa merasa lumpuh karena takut salah langkah.
Ingin pindah jurusan tapi takut menyesal, ingin resign tapi belum punya pegangan. Semua pilihan terasa berat karena tidak ada jaminan hasil.
Tantangan lain datang dari dunia kerja. Tak semua lulusan langsung mendapat pekerjaan sesuai bidang atau minat. --Pinterest
Namun, penting untuk diingat bahwa merasa bingung adalah bagian alami dari proses bertumbuh. Psikolog Perkembangan Dewasa Jeffrey Arnett, menyebut usia 20-an sebagai masa transisi yang dinamis. Dari ketergantungan menuju kemandirian, dari pencarian menuju pembentukan identitas.
BACA JUGA: Psikolog: Anggota Gangster adalah Pemuda yang Mencari Jati DIri
Dalam proses itu, valid untuk merasa tidak tahu arah, untuk ragu-ragu, bahkan untuk istirahat sejenak. Banyak orang besar justru menemukan jalannya setelah gagal, tersesat, atau menunda.
Oprah Winfrey dipecat dari pekerjaan pertamanya sebagai pembaca berita, J.K. Rowling menulis Harry Potter saat berada di titik terendah hidupnya.
Salah satu cara melewati fase itu adalah dengan memelihara kesadaran. Bahwa hidup bukan kompetisi adu cepat. Alih-alih membandingkan, fokuslah pada proses.
BACA JUGA: Shawn Mendes Rilis Album Baru Bertajuk Shawn untuk Ungkap Jati Diri dan Isi Hati
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: