Kronologi Kasus Dokter PPDS Perkosa Kerabat Pasien di RSHS Bandung

Priguna Anugerah Pratama, Peserta program Pendidikan Dokter Spesialis Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran yang ditahan karena kasus kekerasan seksual pada keluarga pasien -Antara-antaranews
HARIAN DISWAY- Kasus pemerkosaan yang mengguncang Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung kini menyeruak ke permukaan.
Seorang residen anestesi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) FK Unpad diduga melakukan aksi biadab terhadap pendamping pasien dengan menyuntikkan obat bius sebelum memperkosanya di ruang operasi kosong.
Pelaku kini ditindak tegas dan dipecat secara permanen dari program pendidikan.
"Kita sudah berikan sanksi tegas berupa melarang PPDS tersebut untuk melanjutkan residen seumur hidup di RSHS dan kami kembalikan ke FK Unpad," ujar Azhar Jaya selaku direktur jenderal kesehatan lanjutan kemenkes dalam keterangan resminya dikutip Kamis, 10 April 2025.
Kronologi Lengkap Kasus Dokter PPDS Perkosa Kerabat Pasien di RSHS Bandung
Kabid Humas Polda jawa Barat Kombes Pol Hendra Rochmawan menjelaskan, kejadian tersebut terjadi pada 18 Maret 2025 lalu sekitar pukul 01.00 WIB.
Saat itu, korban tengah menjaga ayahnya yang menjadi pasien. Tersangka berinisial PAP itu meminta korban yang berinisial FA untuk pengecekan tranfusi darah dan membawa korban ke ruang IGD yang ada di gedung MCHC lantai 7.
BACA JUGA:Kemenkes Hargai Sikap Dekan FK Undip Yang Akui Adanya Perundungan Dalam PPDS
BACA JUGA:Dekan FK Undip Akui Kasus Perundungan di PPDS, Berharap Pembekuan Dicabut
Pelaku yang berusia 31 tahun kemudian meminta korban agar tidak ditemani oleh adiknya dan menyuruh korban untuk mengganti pakaian baju operasi.
Tersangka lalu menyuntikkan obat bius ke tubuh korban hingga membuatnya tidak sadarkan diri.
Pukul 04.00 WIB korban sudah siuman dan kembali ke IGD lalu sadar ada yang tidak beres karena dirinya merasakan sakit pada alat vitalnya saat hendak buang air kecil.
BACA JUGA:Menkes Ungkap Pelecehan Seks di PPDS
BACA JUGA:Kemenkes Mengumumkan, Ada Pungli di PPDS Undip
Korban FA lalu bercerita kepada ibunya. Pihak keluarga lantas juga merasa ada yang janggal dan memutuskan untuk melaporkan kepada pihak kepolisian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: