Drawing Liga 4 Berujung Kontroversi, Erick Thohir: Jangan Main-main!

Drawing Liga 4 Indonesia berujung kontroversi-Tangkapan layar YouTube PSSI-
HARIAN DISWAY - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan tegas terkait kontroversi terhadap format Liga Indonesia. Kali ini, ia tak segan-segan mengungkapkan kekecewaannya terhadap pelaksanaan drawing Liga 4.
Eks Presiden Inter Milan itu menilai drawing tersebut tidak profesional dan minim transparansi. Sikap tegasnya itu melainkan tindakan normatif sebagai pemimpin.
Ia juga ingin memberikan sebuah contoh langkah nyata untuk membangun fondasi kompetisi sepak bola yang bersih dan adil.
BACA JUGA:PSSI Resmi Pecat Indra Sjafri dari Pelatih Timnas Indonesia U-20, Ini Ucapan Erick Thohir!
BACA JUGA:Erick Thohir Umumkan Naturalisasi Emil Audero, Joey Pelupessy, dan Dean James
Kontroversi Drawing Liga 4
Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir mengumumkan rencana perjalanan Timnas Indonesia ke Sydney, menjelang Kualifikasi Piala Dunia 2025 Zona Asia-dok.PSSI-
Proses undian babak nasional Liga 4, yang disiarkan di kanal YouTube resmi PSSI, ternyata berujung pada kontroversi. Sebab, dalam video siaran langsung itu, tangan pengundi menghilang dari kamera.
Kemudian, pengundi langsung mengangkat kertas yang terlipat rapi, dan langsung membacakan nama tim.
Penonton dan pemangku kepentingan menyuarakan kritik pedas setelah menemukan bahwa jalannya drawing justru bertentangan dengan prinsip fair play.
Bagaimana mungkin sebuah sistem kompetisi yang sedang dibenahi bisa diterima oleh masyarakat jika proses awalnya saja sudah bermasalah?
BACA JUGA:Breaking News! PSSI Tunjuk Jordi Cruyff Jadi Dirtek Timnas Indonesia
BACA JUGA:PSSI Perkenalkan Patrick Kluivert, Ini Janjinya untuk Timnas Indonesia
Format Liga 4 Indonesia
Ketua Umum (ketum) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir memaparkan alasan mendatangkan Jordi Cruyff sebagai Penasihat Teknis Tim Nasional Indonesia-disway.id/Dimas Rafi-
Liga 4 musim ini mempertemukan 64 tim dari seluruh penjuru Indonesia, dibagi menjadi 16 grup yang masing-masing terdiri dari empat tim. Namun, apa gunanya jumlah peserta yang fantastis jika integritas kompetisi dipertaruhkan?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: