Marak Kasus Pelecehan Pasien, Kemenkes Akan Pakai Tes Kejiwaan MMPI untuk Seleksi Dokter, Begini Penjelasanya

Marak Kasus Pelecehan Pasien, Kemenkes Akan Pakai Tes Kejiwaan MMPI untuk Seleksi Dokter, Begini Penjelasanya

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan menerapkan tes kepribadian Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) dalam proses seleksi calon dokter.--freepik.com

7. Psikastenia: mengukur ketidakmampuan untuk menolak tindakan atau pikiran tertentu, terkepas dari sifat maladaptif yang dimiliki.

8. Skizofrenia: mengukur pikiran dan persepsi yang aneh, keterasingan sosial, hubungan kekeluargaan yang buruk, kesulitan dalam konsentrasi dan kontrol impuls, kurangnya minat yang mendalam, pertanyaan yang mengganggu tentang identitas atau harga diri, serta kesulitan seksual.

9. Hipomania: mengukur tingkat kegembiraan lebih ringan yang ditandai dengan suasana hati yang gembira tetapi tidak stabil, kegembiraan psikomotorik dan pelarian ide.

10. Introversi sosial: mengukur introversi dan ekstroversi sosial seseorang.

BACA JUGA:Soal Kasus Pelecehan Seksual oleh Oknum Dokter, Edy Wuryanto Sebut Pengawasan Etik dan Moral Dunia Medis Lemah

Selanjutnya, 4 skala validitas yang dirancang untuk mengukur sikap dan pendekatan seseorang terhadap tes MMPI-2 adalah sebagai berikut.


Ilustrasi/Tes kepribadian --

1. Kebohongan: mengidentifikasi individu yang secara sengaja berusaha menghindari menjawab MMPI dengan jujur dan terus terang.

2. F: mendeteksi cara-cara yang tidak biasa atau tidak lazim dalam menjawab butir-butir tes, seperti jika seseorang mengisi tes secara acak.

3. Back F: mengukur masalah yang sama seperti skala F, kecuali hanya pada paruh kedua tes.

4. K: mengidentifikasi psikopatologi pada seseorang yang seharusnya memiliki profil dalam rentang normal. Skala ini mengukur pengendalian diri, hubungan keluarga, dan interpersonal. Mereka yang mendapat skor tinggi pada skala ini sering kali dianggap defensif.(*)

BACA JUGA:KKI Buka Layanan Pengaduan Pasien yang Jadi Korban Pelanggaran Etika Dokter

*) Mahasiswa magang dari UIN Sunan Ampel Surabaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: