Kemenkes Catat 12 Ribu Kasus Keracunan, Paling Banyak di Jawa Barat

Kemenkes catat hampir 12 ribu kasus keracunan Jawa Barat jadi yang tertinggi, ini menunjukkan lemahnya pengawasan program MBG.-disway.id-
HARIAN DISWAY — Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat hampir 12.000 kasus keracunan yang diduga terkait dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kasus ini tersebar di 25 provinsi dan 88 kabupaten/kota, menyoroti lemahnya pengawasan dan kontrol mutu dalam pelaksanaan program publik berskala nasional.
Data resmi itu dihimpun melalui aplikasi Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) milik Kemenkes. Aplikasi ini menjadi pusat pelaporan untuk memantau insiden kesehatan masyarakat secara nasional.
Hingga 5 Oktober 2025 pukul 17.00 WIB, tercatat 119 kejadian luar biasa (KLB) dengan 11.660 kasus keracunan pangan MBG. Data tersebut menunjukkan skala masalah yang cukup besar di berbagai daerah.
BACA JUGA:Prasetyo Hadi: Perpres MBG Segera Terbit, Program Tetap Jalan Meski Ada Evaluasi
Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes, Sumarjaya, menyampaikan rincian laporan itu pada 12 Oktober 2025. Ia menjelaskan bahwa angka tersebut didapatkan dari pembaruan data di daerah.
“Sampai sore kemarin, kita sudah memiliki kasus kejadian laporan dari SKDR sekitar 119 kejadian dengan 11.660 kasus. Cut off-nya jam kemarin pukul 17.00 WIB, yang terakhir di Karanganyar, Kuningan, Kabupaten Purworejo dan juga Temanggung,” terangnya dalam sebuah webinar.
BACA JUGA:BPJS Tanggung Biaya Pengobatan Korban Keracunan MBG Dengan 2 Syarat
Ia menambahkan bahwa puncak kasus terjadi pada minggu ke-39 dengan peningkatan skala yang cukup tajam. “Pada minggu 39, cukup banyak sekali. Tetapi, ini kita berharap nanti dengan manfaat dari bagaimana solusi dan strategi dan upaya kita lakukan, supaya data bisa satu pintu,” jelasnya.
Berdasarkan data Kemenkes, Jawa Barat menjadi wilayah dengan jumlah kejadian keracunan terbanyak, yakni 34 insiden. Posisi berikutnya ditempati Jawa Tengah dengan 15 kejadian, dan DI Yogyakarta dengan 13 kejadian.
BACA JUGA:Program MBG di Banjar Diduga Sebabkan 75 Orang Keracunan
Kemenkes menyebut belum ada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang mengalami keracunan pangan secara berulang. Namun, ada beberapa kecamatan yang tercatat mengalami kejadian serupa lebih dari satu kali.
Kondisi ini menunjukkan adanya kelemahan sistemik dalam pemantauan lapangan dan audit kebersihan makanan. Program yang seharusnya menyehatkan justru menimbulkan risiko baru bagi masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: disway.id