Marak Kasus Pelecehan Pasien, Kemenkes Akan Pakai Tes Kejiwaan MMPI untuk Seleksi Dokter, Begini Penjelasanya

Marak Kasus Pelecehan Pasien, Kemenkes Akan Pakai Tes Kejiwaan MMPI untuk Seleksi Dokter, Begini Penjelasanya

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan menerapkan tes kepribadian Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) dalam proses seleksi calon dokter.--freepik.com

HARIAN DISWAY - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan menerapkan tes kepribadian Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) dalam proses seleksi calon dokter.

Hal ini menyusul ramainya kasus pelecehan seksual oleh oknum dokter yang menggemparkan publik. Sebut saja kasus pemerkosaan keluarga pasien di RS Hasan Sadikin Bandung, dan pelecehan oleh oknum dokter di Garut dan Malang.

Dari beberapa kasus, saat pelaku tersebut diperiksa kepribadiannya, ternyata memang memiliki gangguan psikologis.

Menanggapi hal itu, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan akan menerapkan MMPI guna menyaring potensi gangguan psikologis yang tidak sesuai dengan karakter profesi medis.

Nah, seperti apa, sih tes kepribadian MMPI yang akan diterapkan dalam proses seleksi calon dokter? Untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan berikut!

Apa Itu Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI)?

Minnesota Multiphasic Personality Inventory atau yang disingkat dengan MMPI ini merupakan tes psikologis yang menilai ciri-ciri kepribadian dan psikopatologi seseorang. 

BACA JUGA:Kemenkes Bakal Wajibkan Dokter PPDS Tes Kesehatan Mental

Umumnya, tes MMPI ini digunakan untuk menguji orang-orang yang diduga memiliki masalah kesehatan mental atau masalah klinis lainnya. 


Wamenkes Dante Saksono Harbuwono bakal adakan tes kejiwaan MMPI imbas kasus pemerkosaan pendamping pasien di RSHS Bandung oleh residen PPDS Anestesi FK Unpad-Disway.id-

Namun, tes ini juga dapat digunakan untuk menilai stabilitas psikologis pada pekerja dalam profesi yang memiliki resiko tinggi. Sebagai contoh pilot maskapai penerbangan, polisi, atau pekerja industri tenaga nuklir, dan lain sebagainya.

Tes MMPI dianggap sebagai instrumen psikologis yang dilindungi. Artinya tidak sembarang orang dapat melakukannya, melainkan hanya psikolog terlatih saja.

Tes MMPI ini tidak dapat kita jumpai secara daring, meski saat ini umumnya dilakukan melalui komputer dan tidak memerlukan keterlibatan profesional langsung selama pelaksanaannya.

Hal itu karena dalam pengujian psikologis, hampir selalu didahului dengan wawancara klinis oleh psikolog yang melakukan pengujian. Lalu setelah komputer menilai hasil tes, psikolog akan menuliskan laporan hasil tes dalam konteks riwayat dan masalah psikologis orang tersebut.

BACA JUGA: Kronologi Kasus Dokter PPDS Perkosa Kerabat Pasien di RSHS Bandung

Jenis-Jenis MMPI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: