Asal Usul Kelinci Paskah: Antara Legenda, Simbol, dan Komersialisasi

Kelinci Paskah memiliki legenda tersendiri yang menjadi alasan mengapa hewan ini menjadi wajah dari perayaan kebangkitan Yesus di hari Paskah. --freepik
Transformasi kelinci menjadi "pembawa telur" terjadi pada akhir abad pertengahan di Jerman. Tulisan-tulisan abad ke-16 dan ke-17 menyebutkan legenda rakyat tentang seekor kelinci yang memberikan telur kepada anak-anak yang berperilaku baik. Mirip dengan versi awal Sinterklas yang membawa hadiah.
BACA JUGA:Tradisi - Tradisi Sebelum Perayaan Paskah dari Berbagai Belahan Dunia
Saat imigran Jerman pindah ke Amerika pada abad ke-18, terutama ke wilayah Pennsylvania, mereka membawa serta dongeng itu.
Dari situlah kelinci Paskah mulai diperkenalkan dan mendapat popularitas yang sama dengan Sinterklas di Amerika.
Seiring berjalannya waktu, perayaan Paskah di Amerika mengalami perubahan. Perayaan itu menjadi momen keluarga yang hangat, dengan dekorasi ceria dan permainan anak-anak seperti Easter egg hunt.
Kelinci Paskah di era modern
kelinci Paskah berawal dari figur dongeng, ia menjelma menjadi ikon budaya pop dengan camilan manis dan penuh warna. --Pexels
Sepanjang abad ke-19, kelinci Paskah mengalami transformasi besar. Dari figur dongeng, ia menjelma menjadi ikon budaya pop dengan camilan manis dan penuh warna.
Toko-toko permen mulai menjual cokelat berbentuk kelinci, mainan kelinci, hingga keranjang hadiah untuk anak-anak.
BACA JUGA:6 Hal yang Perlu Dihindari Saat Paskah
Meski sudah ada selama ratusan tahun, Kelinci Paskah tetap menjadi sosok misterius. Ia bukan tokoh Alkitab, bukan pula tokoh mitologi yang tunggal.
Tapi justru karena itu, ia menjadi jembatan unik antara masa lalu pagan, tradisi Kristen, dan budaya modern yang menyukai visual, simbol, dan kemeriahan.(*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: rte.ie