Memori Jangka Pendek: Pahami Bagaimana Otak Menyimpan Informasi

Short-term memory atau memori jangka pendek adalah sistem otak yang menyimpan informasi sementara selama 10–30 detik untuk membantu kita berpikir, memahami, dan merespons. -Patpitchaya-Getty Images
Memori jangka pendek dan memori jangka panjang (LTM atau long-term memory) memiliki perbedaan mendasar. Short-term memory bersifat sementara, menyimpan informasi dalam jumlah terbatas (sekitar 4 hingga 7 item) dan hanya bertahan sekitar 15 hingga 30 detik.
BACA JUGA: 7 Kebiasaan Negatif yang Dapat Merusak Otak
Informasi dalam short-term memory biasanya dikonversi secara akustik (mengingat berdasarkan suara) atau visual (mengingat berdasarkan citra) dan tetap berada dalam kesadaran kita selama dibutuhkan.
Ada perbandingan dan perbedaan short-term memory vs long-term memory. -Olivier Le Moal-Getty Images
Sebaliknya, long-term memory memiliki kapasitas yang sangat besar dan mampu menyimpan informasi dalam waktu lama, bahkan seumur hidup. Informasi dalam long-term memory tidak selalu aktif, namun bisa diingat kembali saat diperlukan.
Untuk memindahkan informasi dari short-term memory ke long-term memory dibutuhkan proses konsolidasi, yang dapat diperkuat dengan pengulangan dan tidur yang cukup.
BACA JUGA: Otak Tumpul di Era Digital
Meskipun sederhana dan singkat, memori jangka pendek adalah fondasi penting dalam sistem kognitif manusia. Ia memungkinkan kita memahami informasi baru, menyimpan data penting secara sementara, serta berinteraksi secara efektif dengan lingkungan.
Memahami cara kerja short-term memory membantu kita mengenali bagaimana otak menyimpan informasi dan bagaimana kita bisa memperkuat ingatan dalam keseharian. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Negeri Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber