5 Fakta Menarik di Balik Fenomena Deja Vu

Deja vu, fenomena yang sering dikaitkan dengan mistis atau hal gaib.-Pinterest-Pinterest
Teori ini berbeda dengan teori lain seperti “memory recall”, yang menjelaskan deja vu sebagai respons otak terhadap memori yang tersimpan dalam jangka panjang. Teori split perception lebih fokus pada bagaimana proses persepsi visual yang tidak lengkap dapat menyebabkan deja vu.
3. Fenomena deja vu sudah diteliti sejak tahun 1800-an
Meskipun fenomena deja vu tampak seperti pengalaman pribadi yang misterius, para ilmuwan telah memperhatikannya sejak akhir tahun 1800-an.
BACA JUGA: 5 Fakta Menarik Lesotho, Negara di Afrika bagian Selatan
Pada tahun 1983, Dr. Vernon Neppe mendefinisikan deja vu sebagai kesan subjektif yang tidak tepat tentang keakraban pengalaman saat ini dengan masa lalu yang tidak jelas.
Secara sederhana, itu berarti ketika Anda mengalami deja vu, Anda merasa seperti sedang mengalami sesuatu yang hampir pasti tidak mungkin Anda alami.
Definisi itu lebih menekankan kepada aspek subyektif (perasaan) dan objek (pengalaman saat ini) yang terasa familiar, tanpa adanya ingatan spesifik tentang pengalaman masa lalu.
BACA JUGA: 5 Fakta Tentang Karier dan Perjalanan Hidup Wulan Guritno
Neppe juga mengidentifikasi berbagai variasi pengalaman deja vu, menunjukkan bahwa fenomena itu bisa dialami dalam berbagai konteks dan dengan intensitas yang berbeda.
Teori split perception (persepsi terbelah), proses persepsi yang tidak lengkap dan menjadi salah satu penyebab deja vu.-Pinterest-Pinterest
4. Deja vu bisa terkait dengan kondisi medis seseorang
Menurut para ahli, deja vu dapat menjadi salah satu gejala skizofrenia atau epilepsi lobus temporal. Dalam kasus skizofrenia, sensasi deja vu bisa lebih lama dan kuat, bahkan disertai dengan perasaan ketidakterikatan atau depersonalisasi.
Hubungan antara epilepsi lobus temporal dan deja vu yaitu perasaan seolah-olah pernah mengalami situasi saat ini sebelumnya, sering dikaitkan dengan aktivitas kejang.
BACA JUGA: 5 Fakta tentang Soto di Indonesia
Sejumlah kejang kecil di lobus temporal otak dapat menyebabkan deja vu secara neurologis. Lobus temporal adalah bagian otak yang bertanggung jawab atas emosi, ingatan, dan pemrosesan informasi.
Kejang yang terjadi di lobus temporal dapat mengganggu aktivitas normal, kemudian memunculkan perasaan deja vu sebagai bagian dari aura atau gejala kejang.
5. Mayoritas orang pernah mengalami deja vu
Jika Anda pernah mengalami deja vu, Anda tidak perlu khawatir. Sekitar dua dari tiga orang pernah mengalaminya, dan orang biasanya mengalaminya sekitar sekali setahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: