Negosiasi Tarif AS Terus Berlanjut, Airlangga: Kita Tawarkan Win-Win Solution

Hasil Negosiasi Tarif AS, Menko Airlangga: Kita Tawarkan Win-Win Solution yang Fair and Square-Istimewa-
Sebagai langkah konkret dalam memperkuat posisi Indonesia dalam negosiasi, Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui pembentukan tiga satuan tugas (Satgas) baru.
BACA JUGA:Trump Digugat Rakyat Sendiri, 12 Negara Bagian Ajukan Gugatan Terhadap Kebijakan Tarif Impor
Satgas tersebut adalah Satgas Perluasan Kesempatan Kerja dan Mitigasi PHK, Satgas Peningkatan Iklim Investasi dan Percepatan Perizinan Berusaha, serta Satgas Perundingan Perdagangan, Investasi, dan Keamanan Ekonomi.
Airlangga menyampaikan bahwa pembentukan satgas ini merupakan bagian dari upaya mempercepat proses perundingan serta memastikan kepentingan nasional Indonesia terakomodasi dengan baik dalam dialog perdagangan internasional.
"Dengan dibentuknya Satgas tersebut, diharapkan dapat mendorong percepatan proses perundingan antara Pemerintah Indonesia dengan AS," katanya.
Diharapkan ketiga satgas ini akan bergerak cepat untuk mengantisipasi berbagai tantangan yang mungkin timbul, termasuk dampak dari ketidakpastian global terhadap dunia usaha dan lapangan kerja di dalam negeri.
BACA JUGA:Menko Pangan Soal Negosiasi Tarif AS: Kita Punya Daya Tawar Tinggi, Tidak Usah Terlalu Khawatir
Disamping berbicara mengenai perkembangan negosiasi dengan AS, Airlangga juga memberikan informasi mengenai rencana perluasan investasi beberapa Perusahaan ke Indonesia, yakni dari Perusahaan asal Korea Selatan.
“Ada 19 pengusaha korea yang hadir, yang sebagaian besar 18 sudah berinvestasi di Indonesia,” ujar Airlangga.
Ia menyebut Perusahaan asal korea tersebut memiliki nilai total investasi di Indonesia hingga USD15,4 miliar dan berencana akan melakukan investasi tambahan sebesar USD1,7 miliar.
“Secara total investasi dalam bentuk rupiah yang tadi laporkan dan sudah dilaksanakan Perusahaan tersebut adalah 269 triliun dan akan ditambah lagi 30 triliun,” jelasnya.
Selain itu, Airlangga juga mengatakan Korea Selatan memberikan apresiasi atas keterbukaan pemerintah dalam merespon kebijakan tarif resiprokal AS.
“Nah, dari segi Korea sendiri mereka mengapresiasi pertemuan dengan Bapak Presiden yang berjalan secara terbuka, dan Bapak Presiden mendengar satu per satu dan itu yang membuat mereka sangat mengapresiasi keterbukaan Pemerintah,” ungkapnya.(*)
*)Mahasiswa magang dari UIN Sunan Ampel Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: