Bom Cinta di Majalengka

Bom Cinta di Majalengka

ILUSTRASI Bom Cinta di Majalengka. Cowok (Varhan) dianiaya dan dibunuh pacarnya sendiri (Amanda).-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Jawabnya, mereka mungkin takut membela diri, meninggalkan pasangannya, atau sendirian. Mereka mungkin berjuang menyenangkan orang lain sebagai respons terhadap trauma. 

Mungkin mereka dulu (masa kanak-kanak) dibesarkan dalam rumah tangga di mana kebutuhan dan perasaan mereka diabaikan atau diremehkan ortu atau pengasuh. Mungkin, saat dewasa dan berhubungan asmara, mereka tidak punya dukungan sosial dari pihak keluarga (ortu).

Di kasus Amanda, mengherankan bahwa Varhan tidak berteriak minta tolong selama disekap dan pintu kamar dikunci dari luar. Berdasar pengakuan tersangka Amanda kepada polisi, bisa disimpulkan bahwa Varhan pasrah saja disekap tiga hari (tidak termasuk sehari ia menginap, sebelum pemukulan).

Dalam kasus itu belum diungkap, kapan waktu kematian Varhan? Apakah hari itu (Sabtu malam, 3 Mei 2025) ataukah hari-hari sebelumnya? Juga, belum diungkap, apa penyakit Varhan sehingga tidak mampu menangkis pukulan cewek? Atau, mengapa ia diam saja saat dipukuli Amanda? Mungkinkah ia terlalu cinta? Mungkinkah cinta mampu membungkam teriak kesakitan?

Semuanya masih diselidiki polisi. Itu kasus unik karena sebagian besar fakta belum diungkap polisi. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: