Bom Cinta di Majalengka

ILUSTRASI Bom Cinta di Majalengka. Cowok (Varhan) dianiaya dan dibunuh pacarnya sendiri (Amanda).-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Cewek dibunuh pacar cowok, banyak. Ini sebaliknya. Amanda, 21, menghajar pacarnyi, Varhan, 22, dengan tangan kosong. Lalu, Varhan disekap di kamar rumah Amanda di Majalengka. Tiga hari kemudian, Sabtu, 3 Mei 2025, Varhan meninggal. Motifnya, Varhan jatuh sakit di rumah Amanda, minta dipulangkan. Anehnya, Amanda geregetan dan terjadilah itu.
PEMAKSAAN dalam hubungan romantis pria dan wanita bisa mematikan dalam arti sesungguhnya. Pasangan benar-benar dimatikan. Bisa karena pelaku terlalu cinta kepada korban sehingga memaksakan kehendak. Bisa juga asmara manipulatif, pelaku memanipulasi korban demi memenuhi ego pelaku.
Kapolres Majalengka AKBP Willy Andrian kepada wartawan, Senin, 5 Mei 2025, mengatakan bahwa Varhan dan Amanda sudah tiga tahun pacaran. Mereka mahasiswa dan mahasiswi di perguruan tinggi Majalengka. Hubungan mereka tidak direstui ortu Varhan. Namun, mereka tetap pacaran. Sembunyi-sembunyi.
BACA JUGA:Cinta yang Erotomania
BACA JUGA:Putus Cinta, Tikam Dada
Berdasar pengakuan tersangka Amanda kepada polisi, Amanda sudah setahun terakhir merawat Varhan yang sakit-sakitan. Saat merawat, tentu di rumah Amanda. Sebab, Amanda benci ortu Varhan yang tidak merestui.
Selasa, 29 April 2025, Amanda bermobil, menyetir sendiri, menjemput Varhan di rumahnya. Tidak dijelaskan, apakah saat itu Amanda masuk ke rumah Varhan atau mereka janjian ketemu di dekat rumah tersebut. Tapi, Varhan dijemput dan dibawa ke rumah Amanda di sebuah kompleks perumahan Blok 3, RT 002, RW 003, Desa Lengkong Wetan, Sindangwangi, Majalengka.
Hari itu Varhan menginap di rumah Amanda. Tidur di kamar. Sementara itu, ortu Amanda yang juga tinggal di rumah tersebut tidak tahu anak perempuan mereka memasukkan Varhan ke kamar.
BACA JUGA:Cinta Ibu kepada Pembunuh
BACA JUGA:Momen Kritis Putus Cinta di Kasus Jalan Ngaglik
Rabu, 30 April 2025, sekitar pukul 15.00 WIB, Varhan mengatakan ke Amanda, ia sakit, minta diantarkan pulang. Amanda menolak, dia ingin Varhan tetap tinggal di kamar itu. Varhan memaksa. Amanda emosi, memukul Varhan dengan tangan kosong.
AKBP Willy: ”Korban dipukul tersangka berulang kali di bagian wajah, lengan, dan punggung. Pukulan tangan kosong. Tersangka juga memukul korban dengan handphone. Maka, korban tergeletak lemas di ranjang.”
Setelahnya, Amanda menyekap Varhan di kamar tersebut. Setiap kali Amanda keluar kamar, pintu kamar selalu dikunci dari luar. Varhan yang lemah disekap.
BACA JUGA:Pembunuhan Angelina, Mengapa Cinta Terlarang Bisa Terjadi?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: