Mengenal Egg Freezing, Solusi Menunda Kehamilan Tanpa Mengorbankan Kesuburan

Egg freezing kini jadi solusi bagi perempuan yang ingin menjaga kesuburan tanpa harus terburu-buru merencanakan kehamilan.-maxbelchenko-
Perempuan yang memiliki riwayat menopause dini dalam keluarganya sering memilih untuk membekukan sel telur sebagai langkah preventif.
Begitu pula dengan perempuan yang menjalani tes kesuburan (AMH) dan mengetahui bahwa cadangan ovarium mereka rendah di usia muda. Mereka juga sering memutuskan untuk melakukan egg freezing agar tetap memiliki peluang kehamilan yang sehat di masa depan.
BACA JUGA: Punya Masalah Kesuburan? Jangan Stres, Ini Solusinya
Proses Egg Freezing
Proses egg freezing melibatkan stimulasi hormon, pengambilan sel telur, dan pembekuan dengan teknologi vitrifikasi untuk menjaga kualitasnya.--Getty Images Signature
Proses egg freezing melibatkan serangkaian langkah medis yang cukup rinci. Berikut adalah tahapan umum dalam prosesnya:
1. Konsultasi dan Pemeriksaan Awal
Langkah pertama adalah berkonsultasi dengan dokter spesialis fertilitas. Dokter akan melakukan tes kesuburan, termasuk pemeriksaan hormon dan USG untuk mengevaluasi kondisi ovarium dan jumlah sel telur yang ada.
2. Stimulasi Ovarium
Stimulasi ovarium dilakukan dengan menyuntikkan obat-obatan untuk merangsang ovarium agar menghasilkan lebih banyak sel telur dari biasanya.
Biasanya, tubuh hanya menghasilkan satu sel telur per siklus menstruasi, tetapi dengan stimulasi ini, ovarium bisa menghasilkan beberapa sel telur dalam satu waktu.
BACA JUGA: Begini Dampak Kurang Tidur pada Ibu Hamil
Proses stimulasi berlangsung sekitar 10-14 hari, dan selama periode ini, pasien akan menjalani pemantauan rutin melalui tes darah dan USG untuk melihat perkembangan sel telur.
3. Pemantauan dan Penyesuaian Dosis Obat
Selama stimulasi, dokter akan memantau respons tubuh terhadap obat-obatan yang diberikan. Jika perlu, dosis obat akan disesuaikan agar jumlah sel telur yang dihasilkan optimal.
Pemantauan ini penting untuk memastikan bahwa ovarium tidak terlalu banyak menghasilkan sel telur yang bisa berisiko, atau terlalu sedikit yang bisa mengurangi peluang keberhasilan.
BACA JUGA: 5 Manfaat Susu Kedelai untuk Ibu Hamil
4. Pemetikan Sel Telur (Egg Retrieval)
Setelah sel telur matang, prosedur berikutnya adalah pemetikan sel telur (egg retrieval). Proses ini dilakukan dengan prosedur bedah kecil, biasanya berlangsung sekitar 20-30 menit, yang dilakukan di bawah sedasi ringan atau anestesi. USG transvaginal memandu jarum tipis ke dalam folikel ovarium untuk mengaspirasi (mengambil) cairan yang mengandung sel telur.
5. Pembekuan Sel Telur
Setelah pemetikan, sel telur yang berhasil diambil akan dianalisis untuk memastikan kualitasnya. Sel telur yang sehat akan dibekukan menggunakan teknik pembekuan cepat atau vitrifikasi, yang membantu menghindari pembentukan kristal es di dalam sel telur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber