Usai Insiden Kapal Tenggelam, Menteri Pariwisata Minta Standar Keselamatan Diperketat

Widiyanti Wardhana Serukan Pengetatan Standar Keselamatan Wisata Laut--Kemenpar
Setiap operator wajib memastikan kapal dalam kondisi teknis yang layak sebelum berlayar. Ini mencakup kelengkapan struktur kapal, kesiapan mesin, serta alat-alat keselamatan seperti pelampung dan alat komunikasi darurat.
BACA JUGA:Sampai Kapan Cuaca Panas di Indonesia? Ini Kata BMKG
Selain itu, jumlah penumpang tidak boleh melebihi batas yang ditentukan. Hal ini bertujuan untuk menghindari potensi bahaya saat menghadapi kondisi darurat.
Awak kapal juga harus memiliki sertifikasi dan kompetensi yang memadai dalam menghadapi situasi krisis di laut.
Menteri Pariwisata juga mengingatkan pentingnya sistem peringatan dini terkait cuaca buruk. Informasi dari BMKG harus dimanfaatkan sebaik mungkin sebagai acuan dalam mengambil keputusan.
BACA JUGA:Pantau Cuaca dan Jalur Mudik Bisa Lewat Mudikpedia, Download Aplikasinya di Sini!
Sistem ini memberikan waktu bagi operator dan wisatawan untuk menunda atau membatalkan perjalanan demi keselamatan bersama.
Sebagai bentuk tindak lanjut, Kementerian menyerukan audit menyeluruh terhadap seluruh operator kapal wisata di wilayah Bengkulu.
“Segera audit menyeluruh terhadap seluruh operator kapal wisata yang beroperasi di wilayah perairan Bengkulu. Audit harus mencakup pemeriksaan kelayakan teknis kapal (termasuk kondisi mesin, struktur, dan navigasi), kelengkapan dan kondisi alat-alat keselamatan (pelampung, alat pemadam api ringan, alat komunikasi darurat), sertifikasi dan kompetensi awak kapal, serta kepatuhan terhadap prosedur operasional standar (SOP) keselamatan pelayaran,” ujarnya.
BACA JUGA:Kemenhub Ungkap Bus ALS yang Kecelakaan di Padang Panjang Belum Memiliki Izin Operasi
Upaya ini bertujuan sebagai langkah preventif agar kejadian serupa tidak terulang. Kementerian menilai penerapan aturan yang tegas dan pengawasan intensif sebagai kunci utama dalam menjamin keamanan aktivitas wisata laut.
Di akhir pernyataannya, Menteri Widiyanti mengapresiasi semua pihak yang telah terlibat dalam proses penanganan dan evakuasi korban.
“Kementerian Pariwisata mengucapkan terima kasih kepada Basarnas Bengkulu BPBD Kota Bengkulu, TNI, Polri, serta instansi terkait lainnya, juga para nelayan dan masyarakat yang telah membantu proses evakuasi dan perawatan dan dukungan kepada keluarga korban,” tambahnya. (*)
*) Mahasiswa Magang dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: