Salat Jumat Perdana di Makkah, Jamaah Haji Indonesia Diimbau Tak Abaikan Jadwal Bus Shalawat

Kabid Transportasi PPIH Arab Saudi Mujib Roni menyebut terdapat 27 rute bus shalawat yang dibagi dalam empat wilayah: Syisah, Raudhah, Jarwal, dan Misfalah.

Keempat wilayah tersebut terhubung ke tiga terminal utama:

• Syib Amir (melayani Syisah dan Raudhah)
• Jiyad (untuk jamaah dari Misfalah)
• Jabal Kakbah (khusus jamaah dari Jarwal)

Sebanyak 205 hotel menjadi tempat tinggal jamaah Indonesia di Makkah. Dari hotel-hotel tersebut, tersedia 92 halte bus shalawat dengan jarak maksimal 100–150 meter dari penginapan jamaah.

BACA JUGA:PPIH: Penempatan Jamaah Haji Berbasis Syarikah Jadi Kunci Sukses Layanan di Puncak Haji

Petugas di lapangan sebagian besar adalah mahasiswa dari Mesir, Yaman, Maroko, Sudan, dan negara Timur Tengah lainnya.

Mereka dipilih karena kemampuan bahasa dan pemahaman budaya lokal yang baik.

Bus shalawat akan berhenti beroperasi sementara pada 5 Zulhijjah, menjelang puncak ibadah haji.

BACA JUGA:1,5 Juta Boks Cita Rasa Nusantara Temani Jamaah Haji di Tanah Suci

Namun, bus masih tetap melayani jamaah yang menjalankan umrah wajib. Layanan akan kembali normal setelah 14 Zulhijjah, sesuai ketentuan otoritas Arab Saudi.

Selain tanggal, waktu operasional bus juga dibatasi pada momen tertentu. Misalnya, pada hari Jumat pukul 10.00 WAS, seluruh layanan bus dihentikan sementara.

BACA JUGA:145 Petugas PPIH Siap Tunaikan Badal Haji bagi Jamaah Wafat sebelum Wukuf

Bahkan kadang sejak Subuh, pembatasan sudah diberlakukan demi menghindari kemacetan di sekitar Masjidilharam.

Seluruh kendaraan wajib parkir di luar zona Masjidilharam pada jam-jam tersebut. Sistem shuttle kemudian digunakan untuk mengangkut jamaah dari dan ke terminal.

Ali berharap seluruh jamaah haji Indonesia dapat memahami aturan ini dengan baik, sehingga perjalanan spiritual mereka tetap lancar dan penuh kekhusyukan. (*)

Sumber: