Gibran Sebut Pangan Indonesia Surplus: Negara Lain Krisis!

Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka dalam acara penutupan Muktamar Persatuan Umat Islam (PUI) ke-15 yang berlangsung di Aula Kantor Gubernur, Medan, Sumatera Utara pada Kamis, 15 Mei 2025.--BPMI Setwapres
Gibran juga menjelaskan terdapat 145 regulasi yang dipangkas untuk mempermudah dan menyederhanakan regulasi yang sebelumnya tumpang tindih, terutama terkait regulasi untuk pemberian pupuk kepada petani.
BACA JUGA:Sinyal Bertubi-tubi untuk Gibran
“Kalau petani yang dikeluhkan pasti pupuk, pupuk, pupuk,” ujar Gibran.
Ia juga mengapresiasi kinerja Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, yang dinilainya aktif turun langsung ke lapangan untuk memastikan berbagai program pertanian berjalan efektif.
“Kita juga punya Menteri Pertanian yang tidak pernah di kantor tapi terus turun ke sawah,” tambahnya.
Gibran menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan berbagai elemen masyarakat, termasuk organisasi keagamaan seperti PUI, dalam memperkuat ketahanan nasional.
Ia turut mengapresiasi dan mengajak seluruh keluarga besar PUI untuk ikut serta membangun sektor pangan, terutama di tingkat lokal dan komunitas.
“PUI sebagai salah satu ormas terbesar sangat penting untuk mendorong pemanfaatan Pembangunan bagi kemajuan bersama di seluruh Indonesia,” kata Gibran.
Menurut Gibran, ketahanan pangan bukan hanya soal ketersediaan bahan pangan, tetapi juga menjadi pilar utama dalam menjaga stabilitas dan kedaulatan bangsa.
Ia mengutip pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang kerap menegaskan pentingnya kemandirian pangan sebagai fondasi negara yang kuat.
BACA JUGA:Panen Merosot 2 Tahun Terakhir, Prabowo Yakin Gerina Bisa Cetak Lumbung Pangan Dunia
“Seperti yang sering disampaikan Bapak Presiden, kemandirian pangan itu penting. Tidak ada satu negara pun bisa berdiri tanpa pangan,” tegasnya.(*)
*)Mahasiswa magang dari UIN Sunan Ampel Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: