IBCA-MMA Jaring Atlet Muda Lewat Turnamen Nasional

IBCA-MMA Jaring Atlet Muda Lewat Turnamen Nasional

Keriuhan saat pertandingan di Turnamen Nasional IBCA-MMA. --HARIAN DISWAY

SURABAYA, HARIAN DISWAY – Di tengah gemerlap lampu mall dan hiruk-pikuk pengunjung yang sedang menikmati akhir pekan, sebuah pemandangan tak biasa tampak mencolok di Hall Lagoon Avenue Mall, Surabaya. Sebuah ring oktagon berdiri megah, menjadi pusat perhatian pada Sabtu malam, 17 Maret 2025, pukul 19.00 WIB.

Bukan konser. Bukan pula pertunjukan sulap. Tapi ring itu menjadi tempat perjuangan ratusan anak muda dalam Turnamen Nasional IBCA MMA – ajang perdana yang digagas Pengurus Pusat Ikatan Beladiri Campuran Amatir Mixed Martial Arts (IBCA-MMA) untuk menjaring atlet-atlet muda berbakat dari seluruh Indonesia.

Sekitar 200 peserta dari 21 daerah bertanding demi satu tujuan: menjadi juara. Salah satu kontingen yang paling mencuri perhatian datang jauh-jauh dari barat pulau Jawa.

BACA JUGA:Knicks Singkirkan Celtic dari Babak Playoff, NBA Akan Punya Juara Baru Musim Ini

BACA JUGA:Perenang AA Istri Kania Atmaja Ikut Lari 10k Perdana di AirAsia RedRun 2025


Wasit dari pinggir oktagon mengawasi jalannya setiap pertandingan. --HARIAN DISWAY

Tiga belas atlet muda dari Banten dan Tangerang hadir dengan semangat tempur yang tak main-main. Dilatih langsung oleh Randi Hutagalung, mereka memboyong pulang 6 medali emas, 3 perak, dan 1 perunggu.

“Anak-anak ini memang kami siapkan untuk menang,” kata Randi, pelatih yang juga merangkap sebagai manajer dan pengarah gizi. Ia tak sekadar melatih teknik. Ia mempersiapkan semuanya – dari fisik, mental, hingga nutrisi.

Dua bulan penuh mereka menjalani latihan intensif. Dan perjuangan mereka tak hanya terjadi di atas ring. Untuk sampai ke Surabaya, rombongan ini harus menempuh perjalanan darat dengan mobil pribadi. Semua biaya ditanggung sendiri. Sisanya ditutup dari kantong sponsor.

“Karena ini event pertama IBCA, kami anggap ini adalah langkah awal menuju panggung internasional,” ucap Randi. Ia tak berbicara kosong. Target mereka selanjutnya: turnamen MMA internasional di Georgia.

BACA JUGA:AirAsia RedRun 2025 di Nusa Dua: Jadwal, Kategori, dan Hadiah!

BACA JUGA:Chico Aura Dwi Wardoyo Mundur dari Pelatnas PBSI, Sampaikan Permintaan Maaf

Dari tiga belas anak muda yang dibawanya, dua nama layak mendapat sorotan khusus: Fatih Alfat dan Yuga Zandio.

Fatih adalah petarung dengan dasar Muay Thai dan Wushu. Pukulannya cepat, kakinya lincah. Sedangkan Yuga datang dari latar belakang kickboxing. Keduanya mengandalkan striking sebagai kekuatan utama. Dan hasilnya: emas.

“Saya yakin, mereka bisa melangkah lebih jauh jika terus difasilitasi,” ujar Randi. Lebih dari sekadar pelatih, pria ini juga menjadi figur ayah bagi anak-anak didiknya.

Sekretaris Jenderal IBCA-MMA Maraden Lumbantoruan menegaskan bahwa turnamen ini memang ditujukan untuk mencari bibit unggul dari kategori anak-anak dan remaja.

BACA JUGA:Jonatan Christie Keluar dari Pelatnas PBSI, Tetap Kejar Olimpiade Los Angeles 2028

BACA JUGA:Alasan Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo Mundur dari Pelatnas PBSI

“Setelah ini, para juara akan kami kumpulkan. Mereka akan kami latih lebih lanjut untuk persiapan ke Georgia,” kata Maraden. Turnamen ini bukan akhir. Ini baru permulaan.

Maraden berharap ke depan akan lebih banyak pihak yang tertarik untuk mengembangkan olahraga MMA, terutama di kalangan remaja. “Potensi Indonesia luar biasa. Yang kurang hanya perhatian,” tutupnya.

Dan di antara deru sorak penonton, tepuk tangan keluarga, serta cahaya sorot lampu, anak-anak muda dari Banten itu berdiri gagah.

Mereka bukan sekadar datang untuk bertanding. Mereka datang membawa mimpi. Mimpi besar, dari mobil pribadi, menuju ring internasional. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: