Kemandirian Bahan Baku Obat, Mimpi atau Realitas?

ILUSTRASI Kemandirian Bahan Baku Obat, Mimpi atau Realitas?-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
INDONESIA dengan jumlah penduduk yang sangat besar memiliki kebutuhan obat yang besar pula. Menurut data Badan POM, saat ini lebih dari 90 persen bahan baku obat masih diimpor dari luar negeri. Nilai bahan baku impor mencapai sekitar sepertiga dari total nilai bisnis farmasi nasional.
Menyadari ketergantungan negara kita yang sangat tinggi kepada negara lain, sangat masuk akal bahwa pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan kemandirian dalam bidang bahan baku obat.
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional Tahun 2015–2035 menyebutkan bahwa industri farmasi sebagai salah satu jenis industri prioritas.
BACA JUGA:Cara Mengatasi Insomnia Tanpa Obat Tidur
BACA JUGA: Cara Alami Kurangi Gejala Asma Tanpa Ketergantungan Obat atau Inhaler
Berkat upaya tersebut, saat ini industri bahan baku obat nasional sudah dapat memproduksi 8 dari 10 bahan baku obat yang paling banyak digunakan di Indonesia. Yaitu, parasetamol, omeprazol, atorvastatin, clopidogrel, amlodipin, candesartan, bisoprolol, dan azitromisin.
Di masa mendatang, jumlah bahan baku yang diproduksi terus ditingkatkan. Itu fakta yang menggembirakan, menunjukkan bahwa pemerintah telah melakukan upaya nyata mengarah ke kemandirian di bidang bahan baku obat.
Pertanyaan kritisnya, benarkah upaya itu akan mampu membawa kita ke kemandirian bahan baku obat?
BACA JUGA:5 Kiat Menyimpan Obat agar Tidak Mudah Kadaluwarsa
BACA JUGA:8 Obat untuk Mengatasi Mabuk dalam Perjalanan
Bila yang dimaksud dengan mandiri bahan baku adalah sama sekali tidak melakukan impor bahan baku produksi obat, tidak ada satu pun negara di dunia ini yang mandiri. Hal itu karena industri farmasi global sangat terintegrasi, yaitu negara-negara saling bergantung pada impor dari negara lain.
Meski demikian, ada beberapa negara yang dapat dikatakan memiliki kemampuan mandiri dalam produksi obat, baik melalui industri dalam negeri maupun kerja sama industri di tingkat internasional.
Fakta menariknya adalah dua negara tersebut adalah negara Asia yang sebelumnya banyak kita kenal dengan obat tradisional. Dengan cepat mereka telah melesat menjadi terkemuka dalam produksi obat dan bahan baku obat modern.
BACA JUGA:Warga Jatim Diminta Cek Kesehatan Gratis, Pj Gubernur: Jangan Tunggu Sakit, Biaya Obat Mahal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: