Netanyahu Sebut Israel Akan Kuasai Gaza, Serangan Darat dan Udara Terus Meningkat

Netanyahu Sebut Israel Akan Kuasai Gaza, Serangan Darat dan Udara Terus Meningkat

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara dalam Hari Peringatan Israel untuk tentara yang gugur di Tugu Peringatan di Yerusalem, pada 29 April 2025. Netanyahu mengatakan pada hari Senin bahwa Israel akan menguasai seluruh wilayah Gaza.--Abir SULTAN / POOL / AFP

HARIAN DISWAY - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan pada Senin, 19 Mei 2025 bahwa Israel akan “mengambil alih” seluruh wilayah Jalur Gaza

Pernyataan ini disampaikan di tengah serangan darat dan udara besar-besaran yang terus berlangsung di wilayah tersebut. Operasi militer tersebut diklaim bertujuan untuk membebaskan sandera dan menghancurkan kelompok Hamas secara total.

Dikutip dari AFP (Agence France-Presse), Netanyahu mengatakan dalam sebuah video yang diposting di Telegram, “Pertempuran berlangsung sengit dan kami terus maju. Kami akan menguasai seluruh wilayah Jalur Gaza”. 

BACA JUGA:Setelah Dua Bulan Blokade, Israel Akan Izinkan Bantuan Makanan Masuk ke Gaza

BACA JUGA:Israel Luncurkan Operasi Militer Kereta Perang Gideon, Serangan di Gaza Akan Diperluas

Sementara itu, militer Israel menyatakan telah menyerang 160 target teror di Gaza dalam 24 jam terakhir. Serangan terbaru ini menewaskan sedikitnya 22 orang, termasuk dalam serangan di kota Khan Yunis dan wilayah lain di Gaza. 

Juru bicara pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, melaporkan 11 korban jiwa di Khan Yunis dan 11 lainnya di lokasi berbeda.


Para pria Palestina memindahkan jasad seorang korban dari serangan Israel di daerah al-Saftawi, sebelah barat Jabalia, Jalur Gaza utara, 18 Mei 2025. Netanyahu mengatakan pada hari Senin bahwa Israel akan menguasai seluruh wilayah Gaza.--BASHAR TALEB / AFP

Israel sebelumnya memberlakukan blokade total terhadap Gaza sejak 2 Maret 2025, sebagai bentuk tekanan terhadap Hamas. 

BACA JUGA:Warga Gaza Hadapi Kelaparan, 70 Persen Wilayah Tak Lagi Aman dari Pengeboman Israel

Namun, di tengah meningkatnya tekanan internasional, terutama dari Amerika Serikat, Netanyahu mengizinkan masuknya bantuan makanan dalam "jumlah yang terbatas" Ia menyebut keputusan itu penting untuk mencegah kelaparan.

"Kita tidak boleh membiarkan penduduk Gaza tenggelam dalam kelaparan, baik secara praktis maupun diplomatis," kata Netanyahu. Ia memperingatkan bahwa bahkan sekutu Israel tidak akan mentoleransi gambar-gambar kelaparan massal.

Namun, keputusan tersebut ditentang oleh Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Israel, Itamar Ben Gvir, yang menyampaikan penolakannya melalui unggahan di platform X (dulu Twitter). 

BACA JUGA:Israel Serang Rumah Sakit Eropa di Gaza, Klaim Jadi Markas Hamas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: