Boy Mom, Obsesi Ibu Terhadap Anak Laki-lakinya

Boy mom, kasih sayang yang berlebihan membuat obsesi yang tidak sehat.-PeopleImages-Getty Images
HARIAN DISWAY - Boy mom. Istilah itu populer di berbagai platform media sosial, khususnya TikTok.
Banyak video yang menunjukkan ibu yang memperlakukan anak laki-laki mereka dengan lebih spesial daripada anak perempuan. Berikut penjelasan fenomena boy mom yang cukup bermasalah.
Mengenal Boy Mom
Boy mom adalah istilah negatif di media sosial. Merujuk pada ibu yang dianggap terlalu terobsesi pada anak laki-laki mereka. Sifat itu sering kali mengganggu dan merugikan anak perempuan atau anggota keluarga lain.
BACA JUGA:Mengenal Internalized Misogyny, Seksisme Sesama Perempuan
Seorang ibu bisa disebut boy mom jika mereka berbicara berlebihan tentang anak laki-lakinya. Atau memperlihatkan tanda-tanda lebih menyayangi anak laki-laki daripada anak perempuan.
Boy mom akan menunjukkan kasih sayang yang tidak wajar pada anak laki-laki. Memperlakukan dan berbicara tentang putranya dengan cara yang dianggap hampir romantis.
Problematika Boy Mom
Ibu yang terlalu melindungi dan memanjakan putranya akan terbutakan oleh kasih sayangnya tersebut. Sehingga akan sulit untuk melihat kesalahan anak laki-laki kesayangan. Juga tidak sadar bahwa mereka telah bersikap pilih kasih.
BACA JUGA:5 Kiat Parenting Tionghoa, Efektif Mendidik Anak Mandiri dan Sukses
Mereka sering kali memperlakukan putra mereka seperti pasangan romantis. Bertindak seolah-olah mereka bersaing atas kasih sayang putranya dengan menantu perempuan atau calon pasangan anaknya.
Obsesi yang berlebih boy mom akan memengaruhi hubungan pernikahan putranya.--tlc
Saat putra mereka telah menikah dan menempuh hidup baru, bagi boy mom, hal itu sama seperti "putus cinta".
Mereka terlalu terikat secara emosional untuk melepaskan putra mereka yang akan tinggal dengan pasangannya.
Dr. Touroni, seorang psikolog, menjelaskan bahwa jika seorang anak dibesarkan dengan perlakuan yang terlalu istimewa, dengan sedikit batasan dan aturan, ia cenderung mengembangkan rasa berhak atas perlakuan spesial.
BACA JUGA:Pentingnya Belajar Parenting Sebelum Menikah, Bangun Fondasi Keluarga Bahagia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: usatoday