Longsor Trenggalek, Tim SAR Masih Cari Enam Korban Hilang

Longsor Trenggalek, Tim SAR Masih Cari Enam Korban Hilang

Lokasi bencana cukup tinggi sehingga tim harus menggunakan peralatan mountainering-SAR Surabaya-

TRENGGALEK, HARIAN DISWAY - Penanganan bencana longsor di Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten TRENGGALEK, masih berlangsung. Saat ini, tim rescue masih mencari enam warga yang dilaporkan hilang.

Tim yang terdiari SAR Surabaya, SAR TRENGGALEK, dan BPBD Jatim sudah berada di lokasi sejak Senin, 19 Mei 2025, petang. Mereka dilengkapi peralatan mountainering dan urban SAR.
 
Peralatan mountainering dibutuhkan karena medan bencana berupa bukit. Pencarian dimulai dari titik awal longsor oleh tim search and rescue unit atau SRU.

Proses pencarian dilakukan dengan hati-hati. "Kami waspada adanya longsor susulan yang terjadi saat pencarian,"kata Kasi Operasi dan Siaga Kantor SAR Surabaya Didit Arie Ristandy.

BACA JUGA:Jalur Pacet-Cangar Beroperasi Selama 3 Hari, BPBD Jatim Sebut Tidak Ada Peristiwa Menonjol


Pembersihan material yang menutup jalan dilakukan untuk membuka akses menuju lokasi-SAR Surabaya-

Dia mengungkapkan, sebelum longsor terjadi, kawasan Kecamatan Bendungan, Trenggalek, diguyur hujan lebih dari tiga jam.

Akibatnya, terbing di belakang permukiman warga longsor. Sepuluh rumah terkena dampak. Rinciannya, tiga unit tertimbun total. Sisanya, rusak tertimpa material longsor.

Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur, Gatot Soebroto menambahkan tim bergerak bersamaan. Merka membersihkan material longsor dan evakuasi korban.

BACA JUGA:Antisipsai Bencana Hidrometeorologis, BPBD Jatim Siagakan Posko di Sejumlah Titik Wisata.

Tiga alat berat dikerahkan untuk mengeruk runtuhan tanah yang menutupi jalan. Pengerukan dilakukan perlahan untuk mengantisipasi ada korban di bawah reruntuhan tersebut.

"Evakuasi berlangsung sambil tetap memperhatikan kondisi medan di lapangan," kata Gatot. BPBD Jawa Timur juga berkoordinasi dengan BMKG. Itu dilakukan untuk memastikan kondisi cuaca. "Kami mengantisipasi terjadi hujan dan longsor susulan," ujar Gatot.

Hingga Selasa, 20 Mei 2025 sore, akses jalan yang tertutup material longsor menuju ke lokasi kejadian mulai terbuka. Gatot berharap proses pencarian dan evakuasi korban bisa lebih cepat dilakukan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: